LAMONGAN | duta.co – Meski sektor perekonomian Kabupaten Lamongan mampu bangkit kembali dengan angka 5,56% pada tahun 2022, namun belum membuat Pemkab setempat puas diri. Bidang UMKM terus digarap, agar naik kelas. Terbaru, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meresmikan sentra kuliner Pasar Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Minggu (5/3/2023). Kegiatan ini juga ditandai panen jambu diamond di Kebun Awangan, milik Salim, warga setempat.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan, Pemkab Lamongan terus memberikan dukungannya. Salah satunya, mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan gerakan “AyoDitumbasi” agar mampu membantu perkembangan produk asli Lamongan itu.
“Potensi yang sangat luar biasa, kita harus kembangkan dengan cara maintenance. Tentunya kita harus ramaikan melalui gerakan “AyoDitumbasi” agar jambu produk Lamongan ini bisa go nasional bahkan internasional,” tuturnya.
Hadirnya kebun jambu kristal di Lamongan ini, lanjutnya, dipastikan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Lamongan. “Pemkab Lamongan konsisten memberikan dukungan atas inovasi holtikultura yang terus dikembangkan, salah satu contohnya ialah jambu kristal,” ungkapnya.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada 20 stand kuliner yang dikelola oleh Bumdes Bakalanpule Sejahtera. Bupati Yuhronur mengajak para masyarakat untuk meramaikan sentra kuliner dengan gerakan “AyoDitumbasi”.
“Hadirnya sentra kuliner di Pasar Bakalanpule ini harus kita ramaikan, karena Lamongan punya gerakan “AyoDitumbasi”. Dengan gerakan tersebut akan menjadikan sentra kuliner di sini menjadi pusat perekonomian,” tutur Pak Yes usai meresmikan sentra kuliner.
Kebun Awangan jambu diamond milik Salim, warga Desa Bakalanpule Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan dengan luas 2 hektare ini siap dipanen kedua. Didalam kebun yang baru berusia 1 tahun ini terdapat 2 jenis jambu yakni 1.200 pohon jambu kristal dan 300 pohon red diamond.
Dalam sekali panen, mampu menghasilkan lebih dari 1 ton buah jambu. Masih tergolong baru, penjualan hasil panen ini masih dilakukan di dalam Kota saja dengan sistem petik sendiri langsung dari pohonnya dan menimbang sendiri. Dalam seharinya, bisa terjual hingga 97 Kg, terlebih saat liburan karena banyak pengunjung yang datang.
Lutfi, salah satu pembeli mengatakan, tertarik karena merupakan kebun jambu pertama di Lamongan. Selain itu, juga terpikat rasa jambu kristal yang renyah dan berdaging tebal.
“Ini pertama kali ada di Lamongan. Apalagi jambunya sangat renyah, dagingnya tebal, dan tentunya tanpa biji. Harga yang ditawarkan juga terjangku yakni 1 kgnya 15 ribu saja,” kata Lutfi.
Selain itu, tambah Lutfi, jambu kristal memiliki antioksi dan vitamin C, sebagaimana jambu jenis lainnya. Bukan hanya baik untuk menyembuhkan sariawan, vitamin C juga baik untuk menangkal radikal bebas. “Konsumsi buah jambu kristal yang kaya vitamin C dapat menjaga kekebalan tubuh dan juga menangkal penyakit berbahaya seperti jantung dan kanker,” pungkasnya.
Kepala Desa Bakalanpule Sukisno menerangkan, sebelum dibangun sentra kuliner, para pedagang berjualan di pinggir jalan dan tidak menetap. Maka dari itu tujuan didirikannya sentra kuliner yang terletak di baris terdepan Pasar Bakalanpule ialah untuk mewadahi para penjual makanan serta untuk merangsang perkembangan Pasar Desa Bakalanpule.
“Sebelumnya, para pedagang berjualan tidak menetap, ada yang dipinggiran jalan dan adapun yang di rumah masing-masing. Pemdes berinovasi sentra kuliner utamanya ditujukan untuk mewadahi para pedagang sekaligus merangsang perkembangan Pasar Bakalanpule,” pungkasnya. (dam)