Sekjen PKB Hasanuddin Wahid

“Sudah final bahwa PKB untuk Pilkada DKI Jakarta ini bersama Gerindra. Jadi tidak ada pembicaraan di luar itu.”

Sekjen PKB Hasanuddin Wahid

JAKARTA – Duta.co |Anies Baswedan kehilangan harapan dari PKS, Nasdem, dan PKB yang memastikan gabung Koalisi Indonesia Maju (KIM), mengusung duet Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilgub Jakarta yang  akan diumumkan besok (19/8/2024). PDIP yang menggulirkan wacana duet Anies Baswedan-Rano Karno untuk Pilgub Jakarta dan berharap ada dukungan dari PKB pun gigit jari.

PDIP  memang tidak bisa sendirian mengusung cagub DKI Jakarta. Banteng moncong putih tak memenuhi syarat minimal 21 kursi karena hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI. PDIP harus berkoalisi dengan partai lain. Satu-satunya harapan adalah PKB, yang ternyata hari ini memastikan gabung KIM Plus. Kini, tidak ada lagi harapan PDIP mengusung calon di Pilgub Jakarta.

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid menyatakan partainya sudah final bergabung dengan Gerindra di Pilgub Jakarta 2024. Ia juga membantah ucapan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan partainya membuka peluang koalisi dengan PKB di Jakarta.

“Sudah final bahwa PKB untuk Pilkada DKI Jakarta ini bersama Gerindra. Jadi tidak ada pembicaraan di luar itu,” ujar Hasanuddin wahid di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2024).

KIM saat Pilpres 2024 beranggotakan Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PSI. Kini, Perindo dan PPP juga meninggalkan PDIP untuk merapat ke KIM yang calonnya, Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, menang Pilpres. Untuk Pilgub DKI, PKS dan Nasdem juga sudah gabung KIM. Terbaru, PKB ternyata juga merapat. Praktis PDIP kini sendirian di Pilgub DKI Jakarta.

“Kami pastikan PKB bersama Gerindra dan siapa yang diusung, kami juga mengetahui, karena itu apa pun pernyataan dari partai lain terkait ke mana sikap PKB, saya pikir sudah jelas dan final PKB bersama Gerindra di Pilkada DKI,” lanjut Hasanuddin Wahid.

Hasanuddin juga menegaskan PKB sepakat untuk bergabung dengan partai-partai lain yang masuk gerbong koalisi Gerindra. Hal ini berkaitan dengan wacana KIM Plus yang semakin menguat di Pilgub Jakarta.

KIM Plus juga dipastikan akan mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub, sementara Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS Suswono semakin santer disebut menjadi cawagub. “Nanti mengikuti teman-teman partai yang lain, siapa wakilnya dan sebagainya. Intinya kami bersama Gerindra dan semua partai yang mendukung calon dari Gerindra di Pilkada Jakarta,” lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyebut mereka juga akan mengumumkan paslon cagub-cawagub Jakarta pada Senin (19/8/2024) besok. Namun, ia masih enggan membeberkan siapa sosok yang akan diusung nanti, termasuk apakah mereka akan bergabung KIM atau tidak.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menanggapi isu cawagub Ridwan Kamil bakal berasal dari PKS. “Nanti pada saatnya kita umumkan. Biar ada apa ya. Ya, ada ketegangan dikit. Tapi kalian sudah tahu lah, wartawan lebih tahu kadang-kadang,” ujar Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024) lalu.

Wacana Anies-Rano Karno

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap aspirasi grass root agar mengusung Anies Baswedan-Rano Karno di Pilgub Jakarta. PDI menunggu keputusan Ketum Megawati Soekaranoputri dalam hal itu, selain berharap ada angin politik baik dari Muktmar PKB di Bali, 24-25 Agustus 2024.

Hasto mengatakan, partainya mencermati aspirasi di masyarakat yang mengusulkan agar Anies Baswedan dipasangkan dengan Rano Karno di Pilkada DKI Jakarta 2024. Partainya melihat aspirasi dari akar rumput tersebut sebagai alternatif calon kepemimpinan yang semestinya didengarkan dan mendapatkan tempat di partai-partai peserta pemilu.

“Ya itu memang kami mendengar, ada aspirasi dari akar rumput untuk Mas Anies dan Si Doel anak Betawi (Rano Karno). Itu merupakan ekspresi dari arus bawah. Dan PDI Perjuangan, terus mencermati suara-suara rakyat itu,” begitu kata Hasto saat ditemui wartawan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Sementara Rano Karno adalah kader PDI Perjuangan, yang pernah menjabat sejumlah gubernur di Provinsi Banten. Adapun Rano Karno, pemeran Si Doel Anak Sekolahan dalam layar kaca itu, kali terakhir menjabat kepala daerah sebagai gubernur Banten 2015-2017. Dan saat ini, politikus kelahiran 1960-an itu, masih menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.

Jubir Anies: Masih Ada Peluang

PDIP memang tak bisa memasangkan Anies dengan Ahok, misalnya. Hal itu akan terkendala Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada (UU Pilkada), tepatnya pada Pasal 7 Ayat (2) huruf o. Disebutkan bahwa mantan gubernur tidak bisa maju sebagai calon wakil gubernur di wilayah yang sama.

Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, juga menegaskan hal tersebut. “Anies-Ahok tidak bisa berpasangan. Karena ada batasan aturan yang mengatur terkait mantan gubernur tidak bisa menjadi wakil gubernur,” ucap Sahrin melalui pesan singkat, Minggu (18/8/2024).

Meskipun begitu, Sahrin menegaskan bahwa Anies masih memiliki peluang untuk maju sebagai kontestan dalam Pilkada Jakarta. Peluang ini dinilai masih terbuka mengingat dinamika politik yang terus berlangsung. “Pendafataran masih tgl 27-29 Agustus 2024. Masih ada waktu untuk itu,” kata dia.

Anies Baswedan adalah politikus non-partai yang hingga saat ini paling diunggulkan dan paling populer, untuk kembali dicalonkan sebagai cagub DKI Jakarta. Popularitas tinggi Anies Baswedan tersebut, mengingat posisinya adalah sebagai pejawat, pun juga sebagai calon presiden (capres) runner up pada Pilpres 2024 lalu.

Akan tetapi, rating tinggi Anies Baswedan tersebut sepertinya tak berguna saat ini, setelah sejumlah partai pendukungnya menarik dukungan. Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang semula mengumumkan Anies sebagai cagub untuk Pilkada DKI Jakarta, bergantian menarik dukungan untuk pejawat itu. Terbaru, PKB juga sudah tegas gabung KIM Plus di Pilkada DKI Jakarta.

PKB, PKS, dan Partai Nasdem adalah tiga partai utama pengusungan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024 lalu.

 Anies Masih Jawara versi Survei

Sementara itu, peneliti SMRC Deni Irvani menyebut elektabilitas Anies mencapai 42,8 persen dalam survei Pilkada DKI Jakarta 2024. Sementara Ridwan Kamil hanya 34,9 persen. Responden yang tidak menjawab pada simulasi ini ada 22,3 persen.

“Persaingan dengan RK yang hampir pasti akan maju lewat KIM, Anies cenderung unggul dengan jarak delapan poin. Memang kalau kita lihat survei ini dilakukan, Anies tentu punya kans cukup kuat dapat suara signifikan di Pilgub,” kata Deni dalam konferensi pers secara daring, Minggu (18/8/2024).

Jika simulasi melawan Ahok, Deni mengungkapkan Anies berpeluang menang juga dalam memperebutkan kursi nomor 1 di Jakarta. Namun, ia menjelaskan Anies unggul tipis berhadapan hanya dengan Ahok di DKI Jakarta. Anies unggul dengan elektabilitas 37,8 persen, sementara Ahok 34,3 persen. Ada 28 persen responden yang tidak menjawab.

“Undicided lebih besar, karena rematch Pilgubnya kaya dulu lagi. Itu jadi masih pertimbangan banyak yang ragu-ragu jadi banyak,” kata dia.

Deni juga menjelaskan Anies akan unggul jauh ketika disimulasikan head to head melawan Kaesang Pangarep di Pilgub DKI Jakarta. Anies mendapatkan elektabilitas 46,5 persen. Sementara Kaesang hanya 15 persen dan tidak menjawab sebesar 38,5 persen.

“Selisihnya 31 persen lebuh. Kaesang kekuatan elektoralnya lebih rendah ketimbang dua calon tadi [RK dan Ahok] di Jakarta,” kata dia.

Begini Persaingan Anies-RK

Deni menjelaskan ada pelbagai faktor elektabilitas Anies selalu unggul. Anies, lanjutnya, masih memiliki popularitas yang tinggi bagi warga Jakarta. Terlebih, ia berstatus sebagai mantan calon presiden yang maju di Pilpres 2024 lalu dan mantan gubernur Jakarta. “Karena itu juga bisa jelaskan dia dapat dukungan cukup tinggi. Ini hasil tak aneh,” kata dia.

Deni juga menjelaskan Anies Baswedan cenderung unggul atas Ridwan Kamil pada segmen pemilih laki-laki, Gen-Z, latar pendidikan SD dan Perguruan Tinggi, Muslim, etnis Betawi, dan pekerja kerah biru.

Sementara Ridwan Kamil, lanjutnya, cenderung unggul di segmen kelompok etnis Sunda, dan yang berprofesi Ibu Rumah Tangga.

“Persaingan sangat ketat terjadi pada kelompok pemilih perempuan, generasi Boomer, pendidikan SLTA, dan pekerja kerah putih,” ungkap Deni.

Survei ini dilakukan pada 8 – 12 Agustus 2024. Survei ini menggunakan metode double sampling dengan sampel sebanyak 500 responden dipilih secara acak dari database sampel survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya dengan jumlah proporsional menurut kabupaten/kota untuk mewakili pemilih Jakarta.

Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telpon tersebut terhadap karakteristik populasi Jakarta dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih. Margin of error survei ini diperkirakan +/-4.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Selain survei SMRC, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan Anies Baswedan mengungguli Ridwan Kamil jika saling berhadapan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Indikator Politik Indonesia menyebut elektabilitas Anies mencapai 50,1 persen. Sementara Ridwan Kamil hanya 38,8 persen. Responden yang tidak menjawab ada 11,1 persen.

Anies juga unggul jika berhadapan hanya dengan Ahok di Pilgub DKI Jakarta. Anies unggul dengan elektabilitas 52 persen, sementara Ahok 42 persen. Ada 6 persen responden yang tidak menjawab. Survei Indikator Indonesia ini dilaksanakan pada 18-26 Juni 2024. kim, cnni, lip, kum, kom

Baca juga: Kiai PKB Melawan, Siap Gelar MLB NU!

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry