Tampak KH Abdussalam Shohib, Gus Imam Baihaqi dan KH Imam Jazuli. FT/youtube/padasukatv)

BANGKALAN | duta.co – Tidak terima PKB diambil-alih PBNU? Waallahu’alam. Yang jelas para kiai menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Alim Ulama, Minggu, 18 Agustus 2024 di Bangkalan, Jawa Timur. Hadir KH Marzuki Muktamar, KH Abdussalam Shohib (Jombang), Gus Imam Baihaqi dan KH Imam Jazuli yang dikenal sebagai pembela berat PKB.

Berkumpulnya para alim ulama tersebut untuk menyikapi persoalan terkait Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beberapa waktu terakhir. Hasil Mubes Alim Ulama di Bangkalan menghasilkan keputusan yang dinamakan “Amanah Bangkalan”.

Menurut KH Abdussalam Shohib (Gus Salam), Mubes ini adalah usaha penampungan keresahan, dan untuk mencari solusi terbaik, dan itu adalah dengan harus segera menginisiasi MLB (Muktamar Luar Biasa) NU. “Tugas utama dari presidium adalah menginisiasi dan memulai upaya persiapan menuju MLB NU,” jelas Gus Salam.

Sementara Kiai Imam Jazuli menegaskan, bahwa, para kiai sengaja kumpul di ndalem rumah Syaikhona Kholil Bangkalan sebagai awal mula dari berdirinya NU. “Jadi ini langkah kita untuk kembali kepada historos bahwa NU ini tidak bisa dilepaskan dari Syaikhona Kholil,” tegasnya.

Amanah Bangkalan yang diteken para penggagasnya berisi banyak point. Pertama, “PBNU hasil Muktamar Lampung telah nyata-nyata melakukan pelanggaran berat terhadap Qonun Asasi, AD-ART, Perkumpulan, etika dan moral dalam Berorganisasi.”

Kedua, PBNU hasil Muktamar Lampung telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan praktek politisasi institusi NU dan menjadikan NU sebagai alat politik merebut kekuasaan yang menabrak aturan organisasi dan Khittah 1926.

Ketiga dan keempat, menyikapi hal tersebut, para alim ulama bersepakat membentuk Presidium Penyelamat Organisasi (PPO) NU sekaligus persiapan Muktamar Luar Biasa NU, dengan nama-nama antara lain: KH Abdussalam Shohib, KH Imam Jazuli, KH. Imam Baihaqi, KH Muhaimin, KH Rosikh Roghibi, KH Sholahuddin Azmi, KH Fahmi, KH Wahono, KH Dimyati, KH Nasirul Mahasin, KH Haidar Muhaimin, dan KH Aguk Irawan.

“Tugas utama Presidium melakukan koordinasi, konsolidasi & mensosialisasikan Amanah Bangkalan kepada Alim Ulama Pengasuh Pesantren se-Indonesia, PWNU & PCNU se-Indonesia, PCINU se-Dunia serta Banom dan Lembaga NU,” bunyi poin kelima.

Keenam, Mubes bersepakat diselenggarakannya forum lanjutan di antara seluruh elemen-elemen Nahdlatul Ulama (NU) untuk mencari solusi cepat dan tepat berbagai permasalahan yang ada di tubuh NU, mencari langkah-langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan perkembangan di masa depan serta rekonsiliasi di antara sesama saudara (ukhuwah nahdliyyah).

Presidium Nahdlatul Ulama diminta untuk mengambil inisiatif bagi terwujudnya forum tersebut.  “Presidium berhak melakukan langkah-langkah strategis untuk upaya Penyelamatan NU,” tegas para kiai pada poin ketujuh. (zi,radarbangsa.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry