
JOMBANG | duta.co – Di bawah teduhnya pohon kamboja dan aroma bunga yang lembut, suasana Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa Jombang terasa khidmat, Senin (20/10/2025) pagi, puluhan kader Partai Golkar berdiri berbaris, menundukkan kepala dalam doa, lalu menabur bunga di atas nisan para pahlawan.
Momentum itu menjadi bagian dari peringatan HUT ke-61 Partai Golongan Karya (Golkar) yang digelar DPD Partai Golkar Kabupaten Jombang. Suasana haru menyelimuti upacara ziarah yang dihadiri jajaran pengurus partai, di antaranya Ketua Andik Basuki Rahmat, Sekretaris Maulana Syahiduzzaman, Bendahara Anik Setyaningsih, serta anggota Fraksi Golkar DPRD Jombang seperti Rahmat Agung Saputra, Maya Novita, Andik Purnawan, dan Arif Sutikno.
Dalam upacara tersebut, rombongan memberikan penghormatan kepada arwah para pahlawan, termasuk Raden Adipati Arya Soeroadiningrat, Bupati pertama Jombang, serta Letkol Soetowo, pendiri pertama Partai Golkar di Tulungagung.
“Banyak kader kita yang disemayamkan di sini. Ziarah ini bukan sekadar kegiatan rutin, tapi bentuk penghormatan dan refleksi atas perjuangan mereka,” ujar Andik Basuki Rahmat seusai kegiatan.
Menurut Andik, Golkar tidak serta-merta menjadi besar seperti sekarang. Di balik tegaknya pohon beringin partai, ada perjalanan panjang, pengorbanan, dan semangat kebangsaan yang kuat dari para pendiri.
“Para pendiri membesarkan partai ini dengan kerja keras dan pengabdian, bukan dengan kemudahan. Karena itu, kita wajib menjaga semangat itu,” tegasnya.
Usai ziarah, kegiatan dilanjutkan di kantor DPD Golkar Jombang dengan khotmil Quran, tasyakuran, dan launching Rumah Aspirasi Partai Golkar. Rangkaian kegiatan ini menjadi simbol komitmen partai untuk semakin dekat dengan rakyat.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jombang, Maulana Syahiduzzaman, menegaskan bahwa Rumah Aspirasi merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan harapan secara langsung.
“Setiap aspirasi rakyat akan kami tampung dan tindak lanjuti. Golkar harus hadir memberi solusi, bukan sekadar janji,” ucapnya.
Di tengah suasana khidmat itu, beberapa kader tampak menitikkan air mata. Doa, doa dilantunkan dengan lirih, seolah menjadi pengingat bahwa perjuangan para pendahulu tak boleh berhenti di generasi ini.
Ziarah di usia ke-61 ini memberi pesan mendalam: politik sejati bukan tentang kekuasaan, melainkan tentang pengabdian dan ingatan. Seperti pohon beringin yang kokoh, Partai Golkar ingin terus menegakkan batang perjuangan di atas akar yang dalam akar kejujuran, pengabdian, dan kedekatan dengan rakyat. (din)