Ada enam Spot Area di lingkungan Untag Surabaya, antara lain Kolam Ikan Gedung R. Ing Soekonjono, Hall Gedung Q Lt. 1 (Fakultas Teknik), Mading Selasar Fakultas Ilmu Budaya, Joglo Gedung R. Ing Soekonjono, dan Ruang Galeri Gedung A Lt. 1. Mahasiswa dapat menggunakan Spot Area ini untuk menerima pesanan makanan yang dipesan melalui aplikasi.
Teddy Prihantono, Kepala BUMY YPTA Surabaya, menjelaskan bahwa aplikasi ini hadir sebagai solusi bagi mahasiswa yang tidak ingin repot datang ke kantin.
“Tujuan kami adalah menciptakan solusi yang menguntungkan bagi mahasiswa dan kantin. Mahasiswa tidak perlu repot datang ke kantin, dan pihak kantin tetap memiliki pelanggan dari kalangan mahasiswa yang tidak berada di kantin. Dengan aplikasi ini, mahasiswa tetap bisa memesan makanan tanpa perlu datang langsung ke kantin. Selain itu, ini juga membantu mengurangi kepadatan di kantin dan meningkatkan pendapatan kantin,” jelas Teddy
Namun, Teddy juga menegaskan bahwa pesanan hanya dapat dilakukan jika lokasi pemesanan sesuai dengan Spot Area yang dipilih saat scan.
“Jika lokasi tidak sesuai, maka pesanan tidak bisa diproses. Pastikan scan dilakukan di Spot Area yang benar hingga makanan bisa diantar,” tegas Kepala BUMY tersebut
Inisiatif ini mulai disosialisasikan sejak 6 September 2024, dan mahasiswa sudah mulai memanfaatkan aplikasi ini.
“Mahasiswa yang biasanya makan di luar kini bisa memesan makanan di kampus dengan lebih mudah,” imbuhnya
Cara Penggunaan Kantin Online:
Scan QR di Spot Area yang tersedia di kampus dengan login ke aplikasi menggunakan username dan password yang telah dibuat. Lalu klik order dan pilih menu yang dipesan selanjutnya bayar pesanan melalui QRIS. Setelah itu tunggu pesanan diantar ke Spot Area yang dipilih
Untuk pemesanan berikutnya, mahasiswa hanya perlu login kembali. Setelah pesanan dibuat, admin akan memproses dan makanan akan diantar ke Spot Area yang dipilih. Penting untuk memastikan lokasi pemesanan berada dalam radius 5 meter dari Spot Area tersebut.
BUMY berencana memasang Spot Area di setiap fakultas, terutama di dinding mading. Harapannya, mahasiswa dapat menikmati makanan yang murah di kampus dengan lebih mudah.
“Kantin kita tergolong murah, dan kita ingin memudahkan mahasiswa. Tinggal duduk, pesan lewat aplikasi, dan makanan akan diantar. Respon mahasiswa sejauh ini sangat positif, tetapi kami akan terus meningkatkan sosialisasi,” ujar Teddy
Untuk memaksimalkan pelayanan, BUMY telah menyiapkan satu admin khusus yang kompeten dalam mengelola aplikasi ini. Selain itu, BUMY kini dilengkapi dengan armada baru berupa sepeda listrik untuk memaksimalkan pengantaran makanan di seluruh lingkungan kampus.
“Aplikasi ini diharapkan dapat mengatasi keramaian di kantin dan memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang lebih suka memesan makanan secara online,” tutup Teddy. ril/lis