Pimpinan Ormas bertemu di PBNU (foto atas) dan puing-puing gedung pemerintah dibakar massa. (FT bawah/duta.co)

JAKARTA | duta.co – Gelombang demonstrasi belum sepenuhnya reda. Meski sejumlah daerah mulai ‘dingin’, tetapi, hari ini, Senin (01/9/25)  masih ada demo di Jakarta. Tidak besar, memang, massa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia itu mendatangi Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat.

Di lokasi, tampak belasan orang dengan menaiki mobil komando berwarna putih sekitar pukul 12.20 WIB. Sebagian lagi berjalan mengiringi mobil komando tersebut dari Jalan Gerbang Pemuda menuju ke depan gerbang utama Gedung DPR RI. Tuntutan mereka belum terdengar jelas.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur — melalui keterangan video yang diunggah secara kolaboratif pada akun Instagram @yayasanlbhindonesia, @indonesia.hrwg, @konfederasikasbi_, @mahardhikakita, dan @kontras_update, Senin, 1 September 2025, mengkritisi Presiden Prabowo yang dinilai gagal memahami aspirasi demonstran.

Menurutnya, ketidakpuasan rakyat bukan hanya soal pernyataan-pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dinilai nirempati. Menurutnya, selama ini yang disuarakan masyarakat adalah karena menghadapi rasa frustasi, kemiskinan ekstrem, dan ketidakadilan di mana-mana.

“Maka perubahannya, sikapnya, atau keputusannya harusnya merujuk pada kehendak-kehendak perubahan ketidakadilan tersebut,” ujar  Muhammad Isnur.

Ia menilai selama ini telah terjadi pemborosan uang rakyat oleh para pejabat dan juga kasus korupsi besar. “Terjadi kegagalan pengaturan anggaran negara yang kemudian menjadi penghematan atau efisiensi yang ugal-ugalan,” kata Isnur sebagaimana dikutip tempo.co.

Pengalokasian dana yang tidak tepat, tuturnya, justru memiskinkan rakyat. Koalisi Masyarakat Sipil meminta Prabowo untuk memahami dan menghargai akar persoalan yang memicu gelombang demonstrasi ini. “Selesaikan masalah intinya, serta hargai kebebasan berekspresi,” ujar Isnur.

JATMI Keluarkan 5 Seruan

Pertama, Pengurus Besar Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh se-Indonesia (PB-JATMI) pun mengeluarkan seruan, agar demonstrasi berjalan tertib dan menjadi ukuran perbaikan. Maka, PB-JATMI pun bisa memahami kekecewaan masyarakat tentang berbagai kebijakan dan sikap sebagian pemangku kebijakan, para pejabat negara yang arogan, jumawa, sehingga menimbulkan reaksi yang meluas dari masyarakat.

“Untuk segera menyadari kekhilafannya instropeksi, memperbaiki diri dalam berbicara dan berperilaku karena pemimpin itu adalah panutan bagi masyarakat,” tegas seruan yang diteken KH Dr Nuril Arifin Husein MBA selaku Ketua Umum, KH Drs Miftahul Falah (Sekjend), KH Drs M Tauhid MSi Al Mursyid (Rais Am) serta KH Drs Miftahul Huda Al-Hafidz (Katib Am).

Kedua, JATMI juga turut berbela sungkawa atas jatuhnya korban jiwa. “Semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT dan yang ditinggal tetap sabar dan tabah dalam menghadapi musibah dan ujian,” Tegasnya.

Ketiga, Pengurus Besar JATMI menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dalam menyampaikan aspirasi hendaklah tetap menjaga kondusifitas, menghindari kekerasan dan jangan mudah menyerap informasi tanpa tabayun terlebih dahulu.

Keempat, PB JATMI masih percaya bahwa Pemerintah ini sanggup menyelesaikan masalah ini dengan mengedepankan aspek kemanusiaan dan berusaha menyelesaikan masalah ini tanpa ada korban jiwa lagi.

Dan kelima, PB JATMI mengajak seluruh Elemen bangsa untuk melakukan, Muhasabah, Mujahadah (istighotsah disb) untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT memohon maghfirah, Rahmat dan maunah atau pertolongan-Nya. (mky)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry