JOMBANG | duta.co – Lagi, Pondok Pesantren Hamalatul Quran ‘melepas’ santri-santri terbaiknya. Kali ini, wisuda diikuti 64 santri. Dengan demikian, selama pesantren ini berdiri sudah 275 penghafal Alquran yang sudah dan siap mengabdikan diri kepada masyarakat luas.

Wisuda kali ini menjadi bukti sebuah keseriusan. Ini sekaligus mengingatkan proses wisuda perdana tahun 2013. Di mana pesantren Alquran ini bertekad melanjutkan ide Hadratus syaikh KH Hasyim Asyari dan KH Muhammad Yusuf  Masyhar dengan misi mencetak pribadi muslim, insan kamil, hamilil quran lafdhon wa ma’nan wa amalan.

“Saat itu, ada dua hal yang tampak mustahil dalam pikiran manusia. Dalam istilah Jawa ‘koyok kodok mancik rembulan’ (seperti katak menginjak bulan). Tetapi, dengan semangat baja, berusaha keras, maka, yang mustahil itu menjadi kenyataan,” demikian disampaikan Pengasuh PP Hamalatul Quran, KY Ainul Yaqin, SQ dalam acara wisuda ke-4 sebanyak 64 santri, Minggu (17/12/2017).

Dan, saat ini, PP Hamatul Quran telah menempati posisi strategis dalam pengembangan Tahfidzul Quran.  Bukan sekedar jumlah santrinya, tetapi, kualitas bacaan serta pengamalannya menjadi hal penting di pesantren tersebut.

“Pesantren ini memperkuat qiroah muwahhadah, sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara membaca dan melagukan alquran ala Miai Muhammad Yusuf Masyhar dari Madrastul Quran Tebuireng. Di samping itu, pembekalan kemampuan komunikasi verbal berbahasa internasional, Arab dan Inggris sesuai dengan kebutuhan era modern,” jelas Kiai Yaqin.

PP Hamalatul Quran juga dikenal sebagai pesantren penghafal alquran tercepat. Dari 275 santri yang telah diwisuda, rata-rata hanya butuh waktu bulanan alias kurang dari setahun. Tidak heran, kalau kemudian pesantren ini menjadi jujugan putra-putra kiai.

Saat ini, santrinya sebanyak 756, terbanyak (387) dari dari Jawa Timur, sebanyak 170 santri dari Jawa Tengah, 86 santri dari Jawa Barat, 46 santri dari Sumatara dan Aceh, 26 santri dari Kalimantan, 15 santri dari Sulawesi, 56 santri dari Bali dan NTT, 43 santri dari DKI Jakarta serta 1 santri dari Malaysia.

Agar santri-santri itu tetap bisa mengikuti perkembangan jaman, maka, PP Hamalatul  Quran juga mengembangkan Quran Village berbasis bahasa Inggris. Saat ini, sudah seabrek penghargaan diterima santri PP Hamalatul Quran, dari Lomba Karya Ilmiah Pesantren Program Pasca Tahfidz Bayt Alquran yang diselenggarakan Pusat Study Alquran Jakarta (2014) sampai lomba hafalan 20 juz, 5 juz yang diselenggarakan provinsi Jawa Timur.  (muh)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry