PRODUK BARU : Pejaat XL Axiata East Region saat memperkenalkan produk Mifi Go di Surabaya, Senin (20/3). DUTA/endang

 

SURABAYA – Manajemen XL Axiata Tbk East Region mengaku Pulau Madura sudah berada di tangannya. Namun sayangnya, para pelanggan di Pulau Garam itu, sebagian besar masih menggunakan jaringam 2G dan voice. Jaringan 2G dan voice diakui XL memang masih mendominasi sekitar 50 persen dari total pelanggan East Region yang mencapai 15 juta.

Vice President XL East Region, Desy Sari Dewi mengatakan, salah satu daerah yang banyak menggunakan jaringan 2G adalah Madura. Di pulau garam ini, klaim dia, XL menguasai pasar. Rendahnya penetrasi 4G ataupun 3G di daerah ini karena sebagian besar pelanggannya belum teredukasi atas manfaat 4G. “Makanya, kami sering melakukan edukasi ke masyarakat setempat (di Madura) tentang manfaat menggunakan layanan 4G. Dan kami akui tidak mudah mengubah kebiasaan masyarakat sana untuk beralih dari 2G ke 4G,” katanya usai peluncuran produk Mifi XL Go di Surabaya Senin (20/3).

Menurut Desy, kehadiran Mifi XL Go menjadi upaya dari emiten berkode EXCL ini agar pelanggan bisa beralih ke layanan 4G. Produk hasil bundling dengan Huawei ini dibanderol seharga Rp399.000 dengan kuota 60 GB selama dua bulan. Untuk sementara, produk ini hanya ditawarkan di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Yogyakarta, Medan dan Surabaya. “Produk ini sebagai alternatif bagi masyarakat untuk berinternet meski handset-nya belum 4G,” ujarnya.

Mengacu data PT XL Axiata Tbk, selama 2016, operator seluler yang beroperasi pada 1996 ini membukukan laba bersih Rp376 miliar. Laba tersebut diperoleh dari dampak positif atas penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta hasil dari penjualan menara. Pada 2016, pendapatan perusahaan bagian dari Axiata Grup ini menurun jadi Rp21,34 triliun dari Rp22,87 triliun di 2015. Ini akibat dari pergeseran layanan legacy (voice dan SMS) ke data. “Saat ini, hampir 60% pendapatan disumbang dari layanan data,” kata Desy.

Fokus XL pada tahun lalu dan tahun ini adalah meningkatkan kualitas dan cakupan wilayah layanan 4G. Layanan 4G dari operator yang identik dengan warna biru itu kini telah mencakup hampir 100 kota di berbagai daerah, dengan lebih dari 8.200 BTS 4G. Total pelanggan XL saat ini mencapai 46,5 juta, atau naik 11% dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, nilai rata-rata penggunaan pulsa tiap pelanggan (average revenue per user/ARPU) tiap bulan meningkat menjadi Rp35.000 pada tahun 2016, naik 3% dari tahun sebelumnya sebesar Rp34.000. “Kami terus meningkatkan layanan data.  Sehingga, paket kuota di Mifi XL Go juga harganya cukup kompetitif dibanding pesaing,” ujar General Manager Corporate Communication PT XL Axiata Tbk, Tri Wahyuningsih. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry