SEMARANG || duta.co – Paling Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang menggelar pelatihan spesialisasi bagi relawan kebencanaan. Spesialisasi dalam gerakan kemanusiaan ini dilakukan untuk mewujudkan visi PMI yang profesional.

Karena itu, relawan sebagai tulang punggung gerakan kepalangmerahan harus memiliki kompetensi yang spesifik sehingga mampu bergerak secara profesional di berbagai kondisi bencana yang kerap terjadi.

“Tulang punggung Palang Merah adalah relawan, maka relawan harus profesional,” kata Ketua PMI Kota Semarang, Dr. dr. Awal Prasetyo, Sp. THT-KL, M.Kes dalam sambutan pembukaan pelatihan spesialisasi relawan di gedung UDD PMI Kota Semarang, Jumat (8/9/2023) pagi.

Dikonfirmasi lebih lanjut terkait spesialisasi relawan, Awal menyebut hal itu sebagai kebutuhan PMI dalam menegakkan visi PMI yang profesional dan dicintai masyarakat.

“Ini sebetulnya pelatihan spesialisasi untuk meningkatkan kompetensi relawan itu bagian dari mewujudkan PMI yang profesional,” kata Awal menjawab pertanyaan awak media seusai membuka pelatihan.

Oleh karena itu, lanjutnya, sejak permulaan kepengurusan PMI periode ini sudah menekankan bahwa relawan hari profesional.

“Relawan itu sebetulnya adalah profesional. Memiliki suatu kemampuan profesi yang harusnya melalui suatu proses pelatihan peningkatan kompetensi, kemudian diuji kompetensinya,” ujarnya.

“Mereka harus memiliki kepercayaan diri bahwa mereka itu seorang yang profesional. Dan mestinya seorang yang profesional itu harus dihargai secara profesi,” sambungnya.

Oleh karena itu ia berharap agar relawan juga mengembangkan diri dengan kolega komunitas organisasi profesi sebagaimana organisasi profesi pada umumnya seperti organisasi dokter, perawat, advokat, insinyur dan sebagainya.

Menjawab terkait hal kesehatan dan keselamatan kerja relawan, Awal berharap hal itu bisa direalisasikan oleh organisasi profesi relawan.

“Ya tentu saja sebagai organisasi profesi, organisasi profesi bertanggung jawab terhadap kesejahteraan, kemudian keselamatan, pengembangan anggota profesinya seperti halnya organisasi profesi yang lain,” ujarnya.

Kendati demikian, ia juga menekankan PMI juga memberikan jaminan keselamatan kerja bagi relawannya.

“Di dalam hal ini kalau profesi relawan kemanusiaan yang dibawah PMI ya PMI itu yang memayungi. Tentu saja begitu,” tandasnya.

“Membuat suatu ikatan profesi, membuat suatu kode etik dan suatu kolegium produk relawan dengan berbagai spesialisasi seperti organisasi profesi yang lainnya,” ucapnya.

Sementara, Ketua Panitia Pelatihan, Danang Baskoro Adi mengungkapkan pada tahun ini ada beberapa spesialisasi bagi relawan. Antara lain Logistik, Distribusi, Assessment, Water, Sanitation and Hygien (WASH), dan Shelter.

“Pelatihan berlangsung selama tiga hari dengan tenaga pelatih dari PMI Kota Semarang dan Jawa Tengah,” kata Danang.

Ia sebut peserta berasal dari unsur relawan PMI dari Tenaga Sukarela (TSR), dan Korp Sukarela (KSR) markas PMI dan dari 18 unit KSR PMI perguruan tinggi di Semarang,

Menurutnya, hal yang membedakan pelatihan spesialisasi tahun 2023 ini dengan sebelumnya pada muatan materi yang tidak sebatas teori dan praktek. Lebih dari itu juga menyikapi berbagai dinamika di medan bencana.

“Jadi gini, untuk yang pelatihan spesialisasi empat itu metodenya aplikatif. Jadi peserta itu seperti diterjunkan di lokasi bencana, bagian dari simulasinya,” ujarnya.

“Jadi nanti ada kajian indeks kasus, nanti kita akan (simulasi) berbagi peran di situ. Beda dengan pelatihan yang sebelumnya itu materi dulu terus praktek. Kalau ini langsung terapan,” paparnya.

Oleh karena itu ia tegaskan, adanya keterampilan khusus yang dikuasai oleh relawan akan semakin memudahkan PMI dalam melakukan mobilisasi relawan di berbagai kondisi.

“Dengan keterampilan yang jelas spesialisasinya, maka PMI akan lebih mudah menempatkan relawan dalam bertugas menjalankan misi kemanusiaan di berbagai kondisi,” tegasnya. (Rif)

Keterangan foto: Ketua PMI Kota Semarang, Dr. dr. Awal Prasetyo, Sp. THT-KL, M.Kes saat memberikan sambutan pembukaan pelatihan spesialisasi relawan di gedung UDD PMI Kota Semarang, Jumat (8/9/2023) pagi. (Rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry