SURABAYA | duta.co – Sebagai instrumen kebijakan fiskal, APBN ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan Masyarakat. Oleh karena itu, APBN bukan sekedar pembiayaan kegiatan pemerintahan (baik pusat maupun daerah), tetapi juga merupakan stimulus ekonomi untuk menggerakan kegiatan ekonomi Masyarakat. Hal itu diungkapkan, Taukhid Kepala Kanwil DJPb Jatim
Pencapaian tujuan stimulus tersebut, menurut Taukhid, diwujudkan dalam bentuk pencapaian target pertumbuhan ekonomi. APBN Tahun 2023 yang mengalokasikan belanja negara sebesar Rp3.061,17 Triliun ditargetkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi 5,3%.
Sebagai bagian dari perwujudan amanat tersebut, Provinsi Jawa Timur mendapat alokasi paling kurang sebesar Rp143,23 Triliun (4,68%) meliputi , Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp77,76 Triliun, Belanja Kementerian Negara/Lembaga sebesar Rp45,25 Triliun, dan Belanja Non Kementerian Negara/Lembaga (Subsidi) sebesar Rp20,22 Triliun.
“Sampai dengan akhir Agustus 2023, Belanja Transfer Ke Daerah yang telah terealisasi sebesar Rp50,89 Triliun (65,42%), Belanja Kementerian Negara/Lembaga (K/L) sebesar Rp27,54 Triliun (60,33%). Adapun Belanja Subsidi dalam bentuk subsidi energi dan non energi telah nyata dinikmati masyarakat di Jawa Timur, angka absolutnya tidak dapat disajikan disini karena pembayarannya dilakukan oleh kantor bayar (KPPN) di Jakarta,” ungkap Taukhid.
Capaian realisasi tersebut, telah menggambarkan kinerja positif yang diharapkan dapat secara positif mampu mendongkrak, bukan saja kinerja layanan publik yang diselenggarakan Satuan-satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga, tetapi juga kegiatan ekonomi Masyarakat sehingga target pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan sesuai rencana.
“Kendati demikian, menilik capaian pertumbuhan ekonomi hingga Triwulan II tahun 2023 yang baru mencapai 5,10% (c to c), masih menuntut dukungan percepatan realisasi anggaran Pemerintah (pusat dan daerah) sejak akhir Triwulan III ini,” ujarnya.
Terkait dengan hal tersebut, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan evaluasi dan koordinasi dengan para Pimpinan utama Satker
Kementerian Negara/Lembaga (termasuk 35 Satker BLU) beserta Pemda selaku pengelola dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan dalam suatu forum High Level Executing Agency Dialogue Tahun 2023, dalam tema “Bersama Mewujudkan Peran APBN Bagi
Peningkatan Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi Yang Inklusif Dan Berkelanjutan Di Jawa Timur” yang diselenggarakan di Shangri-La Hotel Surabaya Selasa (12/9/2023).
Pada kesempatan tersebut juga menghadirkan Staf Khusus Menteri Keuangan RI Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional, Prof. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc., Ph.D untuk menyampaikan Keynote Speechnya.
Dalam forum ini dilaksanakan dialog antara Pimpinan Satker K/L di Jawa Timur dan Pemda dengan Kuasa Bendahara Umum Negara (Kuasa BUN) dalam hal ini Kanwil Ditjen Perbendaharaan berkenaan dengan dampak eksekusi pelaksanaan anggaran K/L di Jawa Timur bagi peningkatan Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan di Jawa Timur.
Disamping itu juga disampaikan penyerahan apresiasi kepada Satker Kementerian Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang patut dipandang berkinerja terbaik dalam mendukung upaya mewujudkan kontribusi positif penyelenggaraan IKFP (Implementasi Kebijakan Fiskal Pemerintah) di Jawa Timur. tom