SURABAYA | duta.co – Puluhan ribu data pemilih ganda ditemukan di Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilgub Jatim 2018. Diperkirakan jumlah ini terus bergerak hingga penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Terlepas dari itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Khoirul Anam menyatakan bahwa data ganda ini masih terus bergerak. Jumlah 50 ribu pemilih yang telah dibersihkan masih kemungkinan besar terus bertambah.

Alasannya, proses berkependudukan itu adalah data bergerak. Tidak bisa kemudian jumlahnya bertahan pada satu angka saja. Proses kematian dan mutasi penduduk akan terus bergerak.

“Maka yang bisa kami lakukan setelah penetapan DPT (daftar pemilih tetap) di provinsi kami tetapkan 21 April mendatang,” ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Khoirul Anam, Senin (9/4/2018).

Hingga saat ini masih terus dilakukan penyisiran, karena data tersebut terus bergerak. Tidak bisa dikatakan finalisasi berapa jumlahnya. Prinsipnya terus berupaya dibersihkan. “Ada banyak kasus memang yang benar-benar ganda,” ujar Anam.

Soal kategori ganda, lanjutnya, KPU punya dua kategori yaitu K1 dan K2. Di mana K1 merupakan nomor induk kependudukan (NIK), nama, tempat dan tanggal lahir ganda otensik. Sedangan K2 adalah nomor induk kependudukannya sama. “Itu kita sudah lakukan pembersihan,” jelasnya.

Dari temuan sementara ada yang ganda antarkelurahan dan antarkecamatan.

Masih menurut Anam, tujuan ditetapkannya data pemilih pada 21 April meski kemungkinan bertambah data ganda, salah satunya adalah sebagai data pengadaan surat suara. Mengingat jumlah surat suara harus segera diputuskan.

Tetapi revisi tetap berjalan tanpa mengubah jumlah yang telah ditentukan tersebut. Karena bagaimanapun potensi ganda memang masih banyak. Pihaknya bakal melakukan pencoretan tanpa mengurangi jumlah yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Kita coret secara fisik, secara soft file. Tapi tidak kurangi jumlah. Revisi tetap berjalan tanpa mengubah jumlah. Karena potensi ganda memang banyak. Ini dinamikanya cukup banyak di lapangan,” bebernya.

Untuk itu, pembersihan terkait suara ganda terus dilakukan selama tiga bulan hingga 27 Juni mendatang. Pemeriksaan faktual terus dilakukan. Mana yang benar, apakah data yang ada di desa A ataukah di desa B. Kalau sudah benar, maka pihaknya akan mencoret di salah satu desa. Termasuk data yang meninggal, KPU berusaha terus di update selama tiga bulan terakhir ini.

“Saya sampaikan belum final, masih proses rekap di kelurahan/desa. Baik itu internal maupun eksternal. Kami juga menerima masukan tim sukses, kawan-kawan Bawaslu provinsi, semua tetap kita tindak lanjuti sepanjang itu memang valid. Kita hapus yang ganda, sudah kita bersihkan, mudah-mudahan daftar pemilih kita jadi benar-benar akurat,” tandasnya.

Sementara itu, DPS untuk Pilkada 2018 sejumlah 30.385.986 pemilih. Dari total DPS itu, terdiri dari 14.960.517 Pemilih laki-laki dan 15.425.469 Pemilih Perempuan.

Sedangkan menurut daerah, Surabaya memiliki jumlah DPS terbanyak dengan 2.009.072 pemilih. Diikuti Malang 1.973.917 pemilih, Jember 1.817.492 pemilih, Sidoarjo 1.357.216 pemilih dan Bayuwangi 1.267.420 pemilih.

Di lima daerah dengan DPS terbanyak itu, KPU Jatim menyediakan untuk Surabaya 4.284 tempat pemungutan surara (TPS), Malang 4.178 TPS, Jember 4.427 TPS, Sidoarjo 2.893 TPS dan Banyuwangi 2.830 TPS. Terdapat penurunan TPS dari Perencanaan Awal sebesar 68.084 TPS menjadi 67.650 TPS, dimana dari sejumlah TPS tersebut 47 TPS diantaranya dialokasikan untuk TPS di Lembaga Pemasyarakatan yang ada di Jatim.

Selain melakukan pemutakhiran terkait Daftar Pemilih, KPU juga melakukan pendataan terhadap pemilih potensial yang tidak dan belum dipastikan memiliki e-KTP. Jumlahnya didapat angka 922.767 Pemilih. Pemilih tersebut tersebar di 65.792 TPS seluruh kabupaten/kota di Jatim. (Zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry