Keterangan foto pikiran-rakyat.com

JAKARTA | duta.co – Akhirnya Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung. Setelah menata barisan kader PD, SBY menyatakan all out dalam Pilpres 2019 untuk kemenangan Prabowo-Sandi. Bukan hanya SBY, putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah berada di garda depan.

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menjadi awal tekad bulat tersebut. Dalam pertemuan itu, SBY mengingatkan Prabowo agar lebih aktif berkampanye.

“Tapi saya harus katakan, dalam konteks pemilihan presiden, superstar itu adalah capres. Beliau lah yang sebenarnya lebih aktif mengambil peran dalam kampanye, menjelaskan ke rakyat dan insya Allah akan lebih diintensifkan mulai Januari hingga pemungutan suara,” kata SBY seusai pertemuan di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).

Sementara Prabowo menegaskan tidak pernah meragukan komitmen SBY. Eks Danjen Kopassus itu meyakini kemesraan Gerindra dan Demokrat akan semakin terasa. Dan itu untuk kekuatan dan kemakmuran Indonesia.

“Saya tidak pernah ragu dengan komitmen Pak SBY. Beliau adalah seorang pemimpin negara, pemimpin negarawan, dan juga mantan jenderal tentara, punya perhitungan-perhitungan. Kita juga punya perhitungan. Kita yakin pada saatnya sinergi ini akan semakin kuat dan semakin terasa,” terang Prabowo. Berikut pernyataan lengkap SBY dan Prabowo usai pertemuan.

Penjelasan SBY di depan pers:

Bismillahirrahmanirrahim. Para wartawan yang saya cintai, baru saja Pak Prabowo dan saya, dan didampingi oleh para pemimpin dan pejabat teras kedua partai politik Gerindra dan Partai Demokrat melaksanakan pertemuan dengan tujuan melakukan sinergi untuk ikhtiar memenangkan perjuangan politik baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. Kami berdua menyadari, dua-duanya penting. Oleh karena itu ini kesempatan yang baik setelah kurang lebih 3 bulan kami tak melakukan pertemuan.

Sore hari ini kami memiliki pandangan yang sama bahwa tujuan politik dalam pemilu ini adalah suksesnya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Kami tentu ingin Pak Prabowo menang, tetapi baik Partai Demokrat dan Gerindra sukses memiliki suara yang makin besar di parlemen kita. Diperlukan memang sinergi yang baik, koordinasi baik dan kerja sama yang baik pula dan ini tentunya bagian dari strategi kami memenangkan pemilu tahun 2019 ini.

Yang kedua tadi kami juga sepakat mulai Januari hingga April mendatang yang insya Allah kurang lebih tiga setengah bulan mendatang kami akan fokus, utamanya Pak Prabowo sebagai capres, untuk menjelaskan kepada rakyat yang akan memilih nanti siapa presiden dan wakil presiden yang lebih diyakini bisa memimpin Indonesia lebih baik lagi, maka yang akan disampaikan lebih kepada visi, misi serta tawaran dan program kebijakan untuk menjawab aspirasi rakyat untuk memenuhi harapan rakyat. Dalam pertemuan tadi Partai Demokrat dan saya pribadi sampaikan ke Prabowo selaku capres, menurut Partai Demokrat setelah keliling daerah dari ujung ke ujung, ratusan kabupaten/kota, apa yang diharapkan rakyat untuk dipenuhi oleh pemimpin Indonesia mendatang.

Saya senang bahwa nanti mulai Januari mendatang kampanye presiden, dalam hal ini Pak Prabowo dan Sandiaga akan lebih fokus dan memang mengarah kepada solusi atau jawaban terhadap apa yang diinginkan rakyat, persoalan apa yang dihadapi rakyat kita sekarang ini. Saya sampaikan kepada Pak Prabowo tadi dan beliau juga setuju.

Terus terang kalau saya amati, 3 bulan yang baru saja kita lewati ini dalam konteks pemilihan presiden tak banyak ruang rakyat bisa mendengarkan apa yang akan dilakukan oleh para capres kita. Mungkin juga tidak semuanya diliput oleh pers dan media massa kita. Terkesan bagi rakyat yang sering mengemuka adalah gimik ataupun serang-menyerang yang bersifat pribadi atau personal. Kalau ada konten yang bersifat visi, misi, program dan kebijakan oleh mereka dianggaplah belum memadai.

Tentu ini menurut pandangan saya bertentangan dengan apa yang ditunggu rakyat, Indonesia lima tahun mendatang mau diapakan. Terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan yang diinginkan rakyat. Kami sepakat akan lebih fokus ke sana.

Kemudian yang ketiga tentunya ada timeline yang akan dilakukan secara bersama. Tapi saya harus katakan, dalam konteks pemilihan presiden, superstar itu adalah capres. Beliaulah yang sebenarnya lebih aktif mengambil peran dalam kampanye menjelaskan ke rakyat dan insya Allah akan lebih diintensifkan mulai Januari hingga pemungutan suara.

Itu saja yang perlu saya sampaikan. Yang jelas Partai Demokrat sebagaimana yang sering ditanyakan oleh pers dan media apa strateginya, dan apakah lebih utamakan pemilihan legislatif atau pemilihan presiden, ya kami tetapkan tujuan kembar, double track strategy. Satu memenangkan pemilihan legislatif, kami ingin raih suara yang lebih tinggi, kami ingin sukseskan Pak Prabowo menjadi presiden mendatang. Itu tentu tugas dan kewajiban kami Partai Demokrat secara politik.

Empat bulan yang kami lalui fokus atau titik berat yang dilaksanakan Partai Demokrat mengarah kepada pencapaian suara terbaik di parlemen kelak tanpa meninggalkan kontribusi kami untuk pemenangan presiden. Januari sampai April itu rasio akan berubah dan berkembang lagi sesuai dengan timeline. Januari, Februari kemudian pamungkasnya Maret, April. Kami punya rencana, kami punya strategi, kami sekali lagi sebagai pemimpin partai dua-dua tujuan itu bisa tercapai.

Nah, yang terakhir saya sampaikan secara mendalam, tadi banyak sekali suara di mana-mana, di daerah khawatir kalau terjadi penyimpangan atau kecurangan di Pemilu. Saya sebagai mantan capres dua kali tentu tak bisa mengamini bakal ada kecurangan, jangan-jangan itu hoax. Tapi karena banyak yang menyampaikan disertai testimoni yang layak dipercaya, kita harus betul-betul menjalankan pemilu yang damai jujur dan adil, free and fair election. Maka kami harus kerja bersama mencegah, mengingatkan dan menolak, jangan sampai ada kecurangan. Sebab kalau ada kecurangan apalagi yang masif, tidak baik, tercoreng demokrasi kita, tercoreng pemilu kita. Apalagi kalau rakyat tidak terima, kita akan alami krisis dan bukan itu yang kita harapkan.

Kalau pada 2004 dan 2009 dan 2014 betapa pun panasnya pemilu, waktu itu dengan dinamika dan intensitas kampanye yang tinggi, tetap berjalan damai jujur dan adil. Kami ingin Partai Demokrat serta Gerindra ingin ambil bagian untuk memastikan pemilu ini jujur dan adil. Sebab kalau tidak damai jujur dan adil, saya khawatir tidak baik untuk kehidupan bangsa ini pasca Pemilu 2019 nanti.

Penjelasan Prabowo:

Pertama tentu saya ucapkan terima kasih kepada Pak SBY bersama jajaran pimpinan Partai Demokrat yang telah mengundang kami dan telah menerima kami hari ini untuk pertemuan cukup intensif. Kita berdiskusi dan melaksanakan satu pertemuan, cukup lama hampir dua jam lebih. Sesudah itu kita juga dihidangkan nasi bakar cakalang. Rupanya intelijen Pak SBY bagus, tahu bahwa itu salah satu favorit saya juga. Ilmu intelnya masih tajam beliau ini.

Saya terima kasih, beliau senior saya. Kalau dari korps kita, Pak, ya, ones a senior always a senior. Jadi beliau orang yang saya hormati dan saya pandang lebih banyak pengalaman dan tentu beliau berpengalaman. 10 Tahun memimpin negara ini dengan tenang, dengan tidak ada gejolak, rakyat merasa nyaman. Jadi banyak yang saya harus belajar dari beliau dan alhamdulillah tim beliau banyak memperkuat kita sekarang dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Jadi saya tegaskan di sini bahwa kita memang selama ini menghadapi maraton, sudah berjalan hampir empat bulan, dan tentunya kita punya masalah masing-masing. Negara kita sangat besar. Jumlah penduduk kita sangat besar, jumlah kabupaten 500 lebih, provinsi 34. Jadi bangun mesin partai sangat tidak mudah, sehingga bulan-bulan pertama semua partai, saya kira Demokrat, PAN, PKS, Gerindra sendiri berusaha menghidupkan kembali mesin kita. Karena kita memang membangun mesin dalam kondisi ekonomi sulit, dalam kondisi bahwa kita tidak berada dalam kekuasaan sehingga tentunya ini merupakan suatu usaha dan perjuangan yang tidak ringan.

Kalau dilihat bulan-bulan pertama kita sibuk menata dari bawah. Sebagai contoh selalu ditanya bagaimana, apakah Demokrat dan Gerindra kok sepertinya jarang ketemu saya dan Pak SBY, karena kita masing-masing punya kesibukan yang luar biasa. Tapi tim kita ketemu tiap minggu. Para sekjen, wakil sekjen, semua bekerja dengan intensif, sangat rukun, kooperatif, dan kita banyak mencapai kemajuan-kemajuan yang cukup berarti Pak SBY. Lobi-lobi kita, perjuangan kita juga di Bawaslu, KPU, di mana-mana membuahkan hasil, ada kemajuan.

Jadi untuk itu saya garis bawahi, saya tidak pernah ragu dengan komitmen Pak SBY. Beliau tentunya seorang pemimpin negara, pemimpin negarawan, dan juga mantan jenderal tentara, punya perhitungan-perhitungan. Kita juga punya perhitungan. Kita yakin pada saatnya sinergi ini akan semakin kuat dan semakin terasa. Bahwa kita sekarang sedang dalam tahap membangun mesin-mesin kita dari bawah, saya kira itu yang ingin saya garis bawahi. Jangan anggap ini pertemuan, sesuatu yang luar biasa. pertemuan teknis itu berjalan intensif tiap minggu dan hasilnya sudah kelihatan.

Kemudian beliau banyak sekali masukan dan saya anggap sangat-sangat penting. Kemudian saya sangat berterima kasih komitmen beliau dan seluruh Partai Demokrat untuk bersama-sama kita melaksanakan tugas politk kita untuk rakyat Indonesia. Kita optimis, kita meraskan beliau keliling sudah ratusan kabupaten, Mas AHY juga demikian, tokoh-tokoh Demokrat semua turun, tim saya turun, kita merasakan keinginan rakyat untuk perubahan. Rakyat ingin perubahan, ingin perbaikan kehidupan mereka sehari-hari, mereka ingin keberpihakan dari tokoh mereka dan kami akan melakukan itu.

Saya kira dari saya cukup sekian. Sekali lagi terima kasih Pak SBY dan Partai Demokrat dan kita merasa bahwa dukungan Pak SBY dan Partai Demokrat merupakan dorongan yang sangat kuat bagi perjuangan kita.

Penjelasan Kedua SBY:

Sebagai penutup ingin saya sampaikan kepada rekan-rekan yang saya cintai, Partai Demokrat, saya yakin demikian juga Partai Gerindra, ke depan ini akan lebih intensif melakukan kampanye pemliu. Kami ingin berjuang baik-baik, akan menjalankan poltik dan kampanye pemilu sebagaimana yang dijalankan konstitusi, UU, sistem dan peraturan yang berlaku. Tolong kami jangan diganggu karena kami tidak akan mengganggu siapapun. Biarlah semua orang mendapatkan ruang dan jalan untuk berikhtiar, masing-masing berjuang sekuat tenaga. Inilah dambaan rakyat, pemilu yang indah, pemilu yang damai dan demokratis dalam arti jujur dan adil.

Kalau itu terjadi rakyat akan bisa menerima dengan iklhas siapapun yang terpilih nanti. Tetapi kalau itu tidak terjadi empat bulan ke depan, tentu keikhlasan dari siapapun untuk menerima hasil pemilu menjadi berkurang dan ini harus kita cegah bersama-sama.

Demikian rekan-rekan. Kami mohon doa restu, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Pak Prabowo dan semua untuk berjuang dan berikhtiar baik-baik, terima kasih, selamat malam. (em,dtk)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry