SURABAYA | duta.co – Sistem Teknologi Informasi dalam penilaian di Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVII di Medan Sumatera Utara membawa optimisme bagi kafilah Jawa Timur. Karena sistem ini memungkinkan berbanding lurus dengan kualitas dan kerja keras kafilah Jatim.

“Dengan IT, transfer nilai terhadap qoriah tidak bisa nilai diubah ditengah jalan. Ini penting,”ungkap Gubernur Jatim Soekarwo, usai melepas kontingen MTQ Jatim, Rabu (3/10).

Lanjutnya, kejujuran dan integritas menjadi bagian penting. Sayangnya kejujuran masih diserahkan pada teknologi. “Ini kita harus malu kejujuran diserahkan pada teknologi. Tp ini langakh yang cukup bagus,” ungkapnya.

Gubernur menceritakan jika teknologi ini telah di mulai oleh Jawa Timur. Tahun 2006 MTQ di Sumenep Jatim pertama kali menggunakan IT. “Sejak itu selalu diperjuangkan agar MTQ prosesnya hingga penilaian menggunakan sistem online,” terang pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini.

Kepala Biro Administrasi Kesejahetaraan Sosial Setdaprov Jatim, Hudiyono menuturkan, saat ini terdapat 47 kompetitor yang akan didelegasikan Jatim mengikuti MTQ tingkat Nasional di Medan, Sumatera Utara. Dalam persiapannya, para kompetitor ini telah mendapatkan pendampingan dari sejumlah ulama yang ahli di bidangnya masing-masing.

“Kita sedang melakukan ikhtiar untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam MTQ nasional mendatang,” tutur Hudiyono.

Hudiyono mengaku, potensi Jatim dalam mengukir prestasi di bidang keagamaan ini cukup tinggi. Sebab, Jatim memiliki sumber daya manusia yang unggul dari berbagai pesantren yang ada. Karena itu, kesempatan untuk mengantongi prestasi dari 19 jenis yang dilombakan diharapkan dapat maksimal.

“Kontingen kita didominasi dari kalangan santri pondok pesantren. Sebagian ada yang masih berstatus pelajar, ada juga yang sudah mahasiswa,” tutur mantan Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Jatim tersebut.

Nilai Tak Bisa Direkayasa

Sementara itu, pembina kontingen Musabaqoh cabang Khat Al Quran (MKQ) KH M Faiz Rozaq LC menambahkan, persiapan untuk peserta yang akan didelegasikan telah cukup maksimal. Pihaknya optimis, dengan skill dan mental para santri yang akan dikirim ini akan dapat menorehkan hasil yang diharapkan.

“Saya sendiri akan mengawal, khususnya untuk jenis lomba MKQ. Kebetulan saya juga didapuk sebagai Ketua Majelis Hakim Kaligrafi Nasional. Jadi reputasi saya ini juga akan saya gunakan,” tutur dia.

KH Faiz mengaku, sejauh ini fasilitas pembinaan yang telah diberikan Pemprov Jatim cukup baik dalam menyiapkan delegasi. Baik dalam hal pendampingan mental maupun try out skill kompetitor.

“Untuk MTQ ini persaingannya cukup ketat dari provinsi lain. Dari Jatim sendiri akan ada delapan anak yang dikirim. Baik untuk jenis lomba hiasan mushaf, naskah, dekorasi maupun kobtemporer,” pungkasnya. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry