Karyawan PT Jebe Koko melakukan bersih-bersih didepan perusahaan nya yang sudah seminggu tidak berproduksi setelah didemo warga akibat bau menyengat. (FT/AGUS)

GRESIK | duta.co – Paska didemo akibat bau busuk yang dikeluarkan produksi bahan baku kakao, PT Jebe Koko mengalami kerugian. Pasalnya aktivitas produksi berhenti total, dan hanya memproses pengiriman sisa produksinya. Hingga kerugian perusahaan pengelolahan Kakao tersebut diperkirakan puluhan ribu dolar.

Genap seminggu PT Jebe Koko yang berada di jalan raya Manyar KM 25, Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik berhenti produksi. Belum bisa dipastikan sampai kapan perusahaan yang dihuni 175 karyawan itu kembali beroperasi. Hingga saat ini para pegwainya hanya melakukan pembersihan lingkungan dan mesin yang berhenti total.

Assisten manager produksi PT Jebe Koko, Noviek Zuliyanto mengaku telah melakukan perbaikan. Di mana menurutnya ada nozzel spray pada penghilang bau mengalami kebuntuhan dan perlu diperbaiki. Belum diketahui sampai kapan perbaikan dilakukan hingga produksi bisa normal kembali.

“Sebenarnya kita punya hasil lab terkait bau dan masih dibawah ambang baku mutu yang ditententukan, pastinya kita lakukan perbaikan itu dan sampai kapan masih nunggu waktu,” terang nya saat dikonfirmasi, Jumat (20/7/2018).

Menurut sumber terpercaya duta.co, diperkiraksn bahan baku yang diproduksi di perusahaan milik investor asal Malaysia itu menyebabkan bau. Bisa jadi pengelohan cokelat, penambahan alkali (alkalisasi) dilakukan dengan maksud peningkatan citarasa. Serta menambah penampilan visual (warna) produk hilir yang dihasilkan.

Terpisah, warga yang juga koordinator aksi saat demo (13/7) lalu, mengaku belum diajak koordinasi pihak perusahaan. “Paska demo itu tidak ada bau yang dikeluhkan warga. Intinya warga hanya bau yang menyengat dari perusahaan Jebe Koko tidak ada lagi, itu saja. komunikasi dengan perusahaan setelah aksi minggu lalu belum ada,” terang Muhammad Najib.

Bisa Rugi 15000 USD/Hari

Sementara itu, Ditya Rachmawati selaku General Affairs & External Relations PT Jebe Koko saat dikonfirmasi duta.co, mengaku perusahaan merugi. Sebab dalam seminggu ratussn pegawainnya benar tidak melakukan aktifitas produksi seperti biasa. Kerugiannya pun sangat terlihat.

“Memang belum dikalkulasi secara global, namun kerugian perusahaan tidak berproduksi bisa mencapai kurang lebih 15000 USD per harinya. Belum lagi kerugian konsumen yang menunggu hasil produksi kami di Malaysia sana,” terang humas perusahaan itu pada duta.co.

Jika perusahaan Jebe Koko sendiri tidak bisa menyelesaikan permasalahan diatas, bisa jadi semakin panjang waktu berhentinya. Pastinya akan merugukan pendapatan pemerintah daerah, namun demikian kebutuhan dan hak warga menikmatu lingkungan bersih sekitar juga harus diperhatikan.(gus)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry