
BALIKPAPAN | duta.co – Program Satu Guru Satu Buku kembali digulirkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan. Tahun ini kegiatan workshop penulisan buku kerja sama dengan Media Guru Indonesia diselenggarakan di Hotel Pacific Kota Balikpapan, 6 – 10 Oktober 2025. Workshop yang diikuti 41 guru SD dan SMP se-Kota Balikpapan.
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Irfan Taufik, S.Ag, M.Si yang diwakili Ketua Program, Suyitna, M.Pd membuka workshop penulisan buku guru 2025, Senin (6/10) mengatakan bahwa kegiatan yang terselenggara ini merupakan yang ketujuh kalinya. “Sudah ratusan judul buku yang berhasil lahir dari workshop ini. Harapan kami, para guru yang beruntung dan berkesempatan bisa turut mengikuti pelatihan ini, juga akan mampu melahirkan buku-buku baru yang bermanfaat bagi kita bersama,” ujarnya.
CEO Media Guru Indonesia, Mohammad Ihsan di hadapan para guru menyampaikan 5 alasan mengapa guru perlu dan harus menulis. “Mengapa guru harus menulis? Karena menulis adalah bentuk refleksi dan pendalaman ilmu. Menulis juga mampu memperpanjang ilmu. Menulis pula untuk melatih komunikasi ilmiah dan inspiratif. Selain itu, menulis dapat meningkatkan profesionalitas dan kredibelitas. Dan yang paling penting adalah, menulis akan melahirkan warisan ilmu. Sebagai jariyah sepanjang masa,” paparnya.
“Guru hebat bukan hanya yang mengajar dengan kata-kata, tapi yang mengabdikan ilmunya dengan tulisan. Karena tinta guru hari ini bisa menjadi cahaya bagi generasi esok,” tandasnya.
Turut hadir menyemangati para guru adalah Kabid PSMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Supriyani, Rabu (8/10). “Jumlah peserta kali ini ada 40 guru. Jadi hasil akhirnya nanti harus ada 40 buku yang dihasilkan, baik jenjang SD maupun SMP dengan nama masing-masing. Dengan begitu nanti manfaatnya akan bisa dirasakan oleh murid-murid maupun orang luar yang bisa membaca karya bapak-ibu,” harap Supriyani.
Selain itu, Plt Kabid PSD Disdikbud Kota Balikpapan, I Ketut Karton pun menyuntikkan semangat kepada para guru dengan dua buah pantun yang disambut suka cita segenap peserta workshop.
“Kucoba-coba melempar manggis, manggir kulempar duku kudapat.
Kucuba-coba belajar menulis, menulis kubelajar buku kudapat.
Kucoba-coba melempar manggis, manggis kulempar mengkudu kudapat.
Kucoba-coba belajar menulis, menulis kubelajar rindu kudapat.”
Workshop Penulisan Buku Guru tahun 2025 memang ditargetkan mampu menghasilkan buku-buku berkualitas dari tangan para guru. Dalam hal ini, workshop secara efektif dilakukan offline selama 5 hari dengan pembekalan teori dan praktik. Pasca pertemuan luring, peserta diberi kesempatan selama satu bulan untuk menyelesaikan berbagai tugas dan konsultasi
Sebagai narasumber sekaligu mentor selama workshop luring adalah Tim Media Guru Indonesia, Eko Prasetyo dan Andi Muhammad Yasin. Mereka berbagi teori, tips, dan trik menulis yang hasil akhirnya adalah buku-buku dengan standar penerbitan yang telah ditentukan. arm





































