CIREBON  | duta.co –  Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli, geram terkait kebijakan impor yang menyengsarakan orang kecil. Di laman Twitternya, @RamliRizal, pernah mengatakan, di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan jika menteri perdagangan tidak pro petani dan kerap melakukan impor, pasti didemo besar-besaran.

Sementara, di Indonesia malah perlente. Pertanyaan mengenai impor pangan sempat disodorkan wartawan kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Hasilnya, Enggar geram, bahkan meluapkan hal tersebut dengan bertanya identitas wartawan.

Kekesalan Enggal itu dicurahkan saat dia selesai menghadiri acara Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kadin Jabar bertajuk ‘Meningkatkan Sinergitas Dunia Usaha Dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Menuju Jabar Juara’ di Hotel Aston, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (7/2).

Usai acara, pria berkacamata itu sudah ditunggu oleh para awak media. Namun dia menyempatkan diri untuk melihat-lihat produk bazar yang dipamerkan perusahaan anggota Kadin di hotel tersebut. Sesekali, Enggar menjajaki produk minuman yang dipamerkan.

Saat hendak keluar, Enggar langsung dicegat oleh pewarta. Dia tanya seputar acara yang dihadirinya itu. Enggar menjawab dengan lancar.

Tapi saat wartawan bertanya tentang impor jeruk, yang akan dilakukan Kemendag. Enggar mulai meradang. “Tadi katanya mau membuka kran impor jeruk, Pak? Gimana, Pak?” tanya seorang wartawan.

Dengan nada meninggi, Enggar mengklarifikasi bahwa perencanaan impor jeruk itu tidak benar.

“Siapa bilang mau membuka? Salah dengar. Nggak ada. Kita tidak bisa melarang. Dan itu toh jelas sudah ada. Tetapi kita juga ini namanya, kalau namanya trading itu, perdagangan itu, ada impor, ada ekspor, jadi tidak benar,” jawab Enggar.

Setelah selesai menjawab, Enggar langsung menanyakan identitas wartawan tersebut.

“Kamu dari mana ini?” tanya Enggar sembari menatap wajah wartawan.

Tak puas mendapatkan jawaban dari Menteri Perdagangan, wartawan mencoba untuk mengulang pertanyaan itu.

“Tadi?” tanya wartawan penasaran.

Enggar enggan melanjutkan jawaban. Enggar ingin memastikan identitas wartawan terlebih dahulu sebelum menjawab lebih lanjut. “Enggak, (kamu) dari mana ?” tanya Enggar mengulangi.

“Dari Antara, Pak,” jawab wartawan tersebut.

Mendengar jawaban itu, Enggar melanjutkan klarifikasi. Enggar memastikan tidak ada pemerintah pusat rencana membuka kran impor jeruk.

“(Oh) dari Antara. Jadi clear betul, tidak ada akan,” pungkas Enggar seperti diberitakan RMOLJabar.

Tak cukup di situ, pertanyaan yang sama diutarakan Menteri Perdagangan saat dimintai keterangan soal rencana membangun industri di Rusia. “Pak, ini Torabika katanya mau bangun di Rusia, Pak?” tanya wartawan lainnya.

Terhadap pertanyaan ini, Enggar mencoba menenangkan wartawan. Soal ekspor dan impor. Menurutnya, hal yang wajar dalam dunia bisnis dan perdagangan. “Tidak bangun di Rusia. (Tapi) ekspor ke Rusia,” kata Enggar.

Lalu, wartawan merasa masih belum cukup puas mendapatkan jawaban itu. Wartawan kembali mendesak Enggar untuk menjabarkan rencana ekspor Torabika itu.

“Penjelasannya seperti pak?” tanyanya ulang.

“Dari mana (kamu) ini?” tanya Enggar.

“Saya dari Kompas TV, Pak,” jawab wartawan.

Kompas TV. Sudah diliput kemaren yang kita lakukan adalah meningkatkan ekspor ke Rusia,” kata Enggar.

“Tahun lalu seribu kontainer, tahun ini targetnya dua ribu kontainer. Kemudian rusia mengharapkan ada industri pabrik di sana. Tetapi Mayora akan lihat sesuai ekonomi skill-nya. Berapa besar market yang bisa masuk di sana. Baru kita akan lakukan itu,” lanjut Enggar.

Masih penasaran, wartawan tersebut menanyakan sampai sejauhmana realisasi dari rencana eksport ke Rusia. Namun, dijawab Enggar bahwa tahun 2019 baru berjalan sehingga rencana itu belum bisa diketahui capaiannya. “2019 baru aja mulai, beberapa bulan,” kilah Enggar. (ian,rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry