Tampak Emil E Dardak dengan seksama mendengar wejangan Mbah Maimun Zubair. (FT/IST)

PASURUAN | duta.co – Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Emil Elestianto Dardak semakin membuat peta politik Pasuruan berubah. Terlebih intensitas kunjungannya dalam dua Minggu terakhir di Pasuruan, yang disebut sebagai kandang Paslon nomor dua, Gus Ipul-Puti.

Setelah siang hari menghadiri acara Deklarasi LMDH Se Jawa Timur untuk Khofifah-Emil, sore harinya Emil Dardak nderek KH Maimun Zubair menghadiri haul Sayyid Alawi Al-Maliki di PP. Anwarul Maliki, Sukorejo, Pasuruan, Selasa (5/6/2018). Emil Dardak yang datang mengenakan baju Koko berwarna putih ini langsung disambut pengasuh pesantren, KH Abdullah Munif Ma’ruf yang telah menantinya.

Dalam acara tersebut, Emil Dardak duduk bersama KH Maimun Zubair, kiai-kiai Pasuruan dan habaib. Pendiri PCI NU Jepang ini tampak sangat khidmat melantunkan tahlil dan doa bersama ratusan jamaah.

Setelah tahlil, Emil Dardak dan KH. Maimun Zubair mengobrol lama dan memberi wejangan kepada Bupati Trenggalek non aktif ini. Emil Dardak yang duduk bersila sebagai santri di depan kiai tampak sangat khidmat mendengarkan wejangan dari sesepuh NU ini.

“Saya bersyukur bisa hadir di haul Sayyid Alawi Al-Maliki, dimana beliau adalah guru dari para ulama termasuk Mbah Maimun Zubair. Tentunya kami hadir disini silaturahim dan haul,” katanya ditemui seusai acara.


Ditanya soal wejangan dari Mbah Maimun Zubair, suami Arumi Bachsin ini menjelaskan bahwa KH Maimun Zubair mengingatkan dirinya untuk berdoa di waktu mustajab diantaranya ketika akan berbuka puasa. Harapannya agar diberikan kelancaran dalam ikhtiar dalam Pilgub Jatim 2018 demi membangun kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

“Kebetulan beliau adalah panutan dari salah satu partai PPP pengusung kita maupun  seluruh warga Nahdliyyin.Jadi tentunya kami nyambung dalam pembicaraan tadi dengan beliau,” tambahnya.

Ditambahkan olehnya, bersilaturahmi ke pesantren-pesanteen memang menjadi agenda rutinnya. Hal itu dilakukan terlebih untuk menerima wejangan kiai agar menjadi menjadi pemimpin yang bisa menjalankan harapan para kiai untuk Jawa Timur yang baik ke depannya.

“Kita datang ke kiai tidak untuk sekedar mengkalim restu. Tetapi bagi kami, kita harus menjadi pemimpin yang bisa menjalankan harapan para kiai dalam membangun masyarakat yang sesuai prinsip kita dalam Jatim Berkah, ada amanah dari beliau. Jadi klaim dukungan bukan yang utama. Tapi masyarakat akan tahu mana yang terbaik,” pungkasnya lagi.(zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry