KEDIRI|duta.co – Dalam sebulan ini sejumlah warga tinggal di wilayah Kelurahan Mojoroto mengaku lemas, merasakan nyeri pada setiap sendi pergelangan tulang, sakit kepala, beberapa merasa mual dan lemas. Akhirnya didapat keterangan bahwa saat ini di wilayah barat sungai Kota Kediri memang tengah dilanda wabah virus melalui gigitan Nyamuk Chikungunya.
“Keterangan yang kami dapatkan, lokus awal dari Jabon kemudian Dermo dan Mrican, untuk itu besok (hari ini, red) kami akan lakukan fogging di wilayah Mojoroto,” jelas Kadinkes Kota Kediri, dr. H. Fauzan Adima melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Alfan Sugiyanto, Senin (20/04)
Mulai dari kaki bengkak, tidak mampu jalan dan sekujur tubuh terasa linu, bahkan beberapa orang terpaksa mendapatkan perawatan medis dan harus rawat inap di rumah sakit. Akhirnya diketahui, bahwa penyebabnya akibat gigitan nyamuk Chikungunya yang kini sedang marak.
“Tetangga kami merasakan tanda – tanda itu, bahkan ada satu rumah merasakan sakit. Hingga Pak Hari selaku RT terpaksa opname dan terdapat dua anak kecil juga dirawat di rumah sakit. Sekarang mencapai 22 orang yang mengalami sakit,” ungkap Rahmat, warga Kelurahan Mojoroto Gg. III.
Direncanakan pada hari ini akan dilakukan penyemprotan di wilayah wabah ini oleh Dinas Kesehatan. Berdasarkan sumber dari Dinas Kesehatan, bahwa Chikungunya disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk tersebut mendapatkan virus chikungunya saat menggigit seseorang yang telah terinfeksi sebelumnya. Penularan virus terjadi bila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa virus tadi. Perlu diketahui bahwa virus chikungunya tidak menyebar secara langsung dari orang ke orang.
Virus chikungunya dapat menyerang siapa saja. Namun, risiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada bayi yang baru lahir, orang lanjut usia 65 tahun ke atas dan individu dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Tips Pencegahan Virus Chikungunya
Adapun gejalanya, mengalami demam hingga 39 derajat Celsius, nyeri pada otot dan sendi hingga bengkak, nyeri pada tulang, sakit kepala, muncul bintik merah di tubuh, badan terasa lemas dan selalu ingin muntah. Pada umumnya, penderita akan membaik dalam seminggu. Tapi pada sebagian penderita, nyeri sendi dapat berlangsung hingga berbulan-bulan. Walaupun tidak sampai menyebabkan kematian, gejala chikungunya yang parah dapat menyebabkan kelumpuhan sementara.
Namun sayangnya hingga saat ini tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan Chikungunya, namun penderita akan sembuh dengan sendirinya. Dalam banyak kasus, gejala akan mereda dalam seminggu. Meski demikian, nyeri sendi dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Dokter akan memberikan obat anti radang atau obat flu tulang, seperti paracetamol atau ibuprofen guna meredakan nyeri sendi dan demam. “Selain itu, pasien juga akan disarankan banyak minum dan istirahat yang cukup,” terang Alfan Sugiyanto.
Untuk pencegahan, dia menyarakan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan tindakan 3M Plus. 3M yang dimaksud meliputi menutup rapat tempat penyimpanan air, menguras tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air.
Sedangkan tindakan plus menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah. menggunakan kelambu saat tidur. menanam tumbuhan pengusir nyamuk dan menghentikan kebiasaan menggantung pakaian. (nng)