Ratusan jamaah risiko tinggi harus dirawat. Tampak petugas sedang berjibaku menangani pasien. (FT/gomuslim)

MAKKAH | duta.co – Petugas haji bagian kesehatan harus bekerja keras. Terutama untuk memonitor jamaah risiko tinggi (risti). Karena banyak yang teledor soal makan, istirahat, kini Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah harus merawat hampir 400 jamaah sejak kedatangan jamaah haji Indonesia gelombang I dari Madinah ke Makkah pada 5 Agustus lalu.

Hal ini disampaikan Penanggung Jawab Medis KKHI Makkah Nirwan Satria. Menurutnya dari jumlah tersebut, 160 jamaah dirawat karena serangan jantung, sakit pernapasan dan diebetes melitus.  Ini bisa menjadi pelajaran kita bersama. Selama dirawat di KKHI, sekitar 150 jamaah sudah sembuh dan bisa kembali ke kloternya, dan rata-rata karena kurang perhatian terhadap kesehatan.

“Sedangkan jamaah yang dirawat di RS Arab Saudi di Makkah sebanyak 60 jamaah. Pasien yang sudah membaik di RSAS dikembalikan ke KKHI untuk perawatan lebih lanjut,” ” katanya kepada wartawan di ruang ICU KKHI Makkah, Rabu (23/8).

Dia menambahkan jamaah yang dirujuk ke RSAS adalah jamaah yang harus mendapat penanganan khusus, yang tidak bisa dilakukan di KKHI. Misalnya, butuh hasil laboratorium, CT Scan dan lainnya.

Sepekan menjelang safari wukuf, KKHI telah menyusun skenario agar jamaah yang sakit tetap bisa menjalankan wukuf. Jamaah yang sudah sehat, dan bisa bergabung dengan rombongan bisa melakukan wukuf sendiri.

“Tim Preventif dan Promotif selalu mengingatkan kepada jamaab berisiko tinggi agar mematuhi anjuran dokter, kurangi aktivitas di luar dan banyak minum,” katanya.

Jamaah yang tidak mungkin menjalankan prosesi haji karena sakit berat akan diba’dalkan hajinya. Pada saat kepulangan ke Tanah Air, jamaah yang masih sakit maka bisa dievakuasi dari Mekkah ke Jeddah.

Dalam persiapan prosesi haji di Armina, KKHI Makkah telah menyiapkan rumah sakit lapangan di Arafah. Sedangkan KKHI Madinah bertanggung jawab pada rumah sakit lapangan di Mina.

KKHI Makkah juga mendirikan enam pos kesehatan di Arafah. KKHI menerjunkan pasukan dokter umum, dokter spesialis, perawat, tenaga kesehatan, Tim Gerak Cepat, Tim Kuratif dan Rehabilitatif serta Tim Promotif dan Preventif.  (rep)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry