SURABAYA|duta.coPT Pfizer Indonesia (Pfizer) kembali menyelenggarakan Pfizer Press Circle (PPC) yang merupakan forum capacity building dan edukasi yang digagas oleh Pfizer sejak tahun 2009 bagi rekan-rekan jurnalis khususnya desk kesehatan/ humaniora, yang membagikan pengetahuan mengenai topik dan isu terkini di bidang kesehatan melalui pemaparan oleh Pakar di bidangnya.

Topik yang diangkat dalam kegiatan PPC kali ini adalah “Kendalikan Penggunaan Antibiotik untuk Mencegah Resistensi Antimikroba”. Resistensi antimikroba (AMR) telah muncul sebagai salah satu tantangan dan menjadi isu kesehatan masyarakat yang semakin menyita perhatian para pemangku kepentingan kesehatan di seluruh dunia.

Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Hari Paraton,  Sp.OG(K) mengatakan penggunaan antibiotik yang bijak dapat mengurangi khususnya komplikasi infeksi akibat bakteri multi resisten. Penggunaan antibiotik secara bebas di masyarakat yang tidak sesuai indikasi, mengakibatkan meningkatnya resistensi antibiotika secara signifikan.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2014 terdapat 480.000 kasus baru multidrug-resistent tuberculosis (MDR-TB) di dunia. 700.000 kematian pertahun akibat bakteri resisten.

Selain itu, berdasarkan laporan the Review on Antimicrobial Resistance, memperkirakan bahwa jika tidak ada tindakan global yang efektif, AMR akan membunuh 10 juta jiwa di seluruh dunia setiap tahunnya pada tahun 2050.

Angka tersebut melebihi kematian akibat kanker, yakni 8,2 juta jiwa per tahun dan bisa mengakibatkan total kerugian global mencapai US$ 100 triliun. Data ini menunjukkan bahwa resistensi antimikroba memang telah menjadi masalah yang harus segera diselesaikan dan perlu adanya peningkatan kesadaran di masyarakat mengenai resistensi antibiotik. (imm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry