Nailul Authar, SS, MPd – Dosen FKIP

KEGIATAN minum kopi di warung/cafe, saat ini tengah menjadi tren di kalangan generasi milenial. Banyak dari  mereka lebih memilih menghabiskan waktu dengan teman, sahabat, hingga keluarga untuk bercengkrama di sana daripada di tempat yang lain.

Hal ini dapat kita saksikan dari maraknya kehadiran kedai-kedai kopi baru yang menyediakan berbagai macam inovasi, mulai dari menu sampai konsep warung kopi ataupun kedai kopi yang bisa memanjakan pelanggannya.

Berdasarkan pernyataan dari Apkrindo (Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia) pada 2019 silam, pertumbuhan usaha kedai kopi di Jawa Timur meningkat sekitar 16-18%. Dari sini kita dapat memastikan bahwa fenomena ini memang benar terjadi.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Melihat kegandrungan generasi milenial saat ini, banyak pula pihak yang memanfaatkan momen untuk melaksanakan kegiatan di warung kopi. Pastinya karena untuk menarik ketertarikan generasi milenial dalam mengikuti acara tersebut. Sepertihalnya, rapat kerja, perayaan ulang tahun, hingga membuat kegiatan yang memiliki tema pendidikan.

Dalam praktiknya, pendidikan acap kali menjadi momok untuk peserta didik. Berkembang pesatnya dunia digital saat ini sering membuat lalai mereka.

Hal itu karena mereka berfikir di zaman sekarang cukup mengakses internet untuk dapat menjawab segala macam persoalan yang ada, pun demikian dengan banyaknya aplikasi game online yang tersedia, hingga membuat mereka rela membolos sekolah ataupun kuliah dan asik memainkannya.

Dan tempat yang paling nyaman untuk melakukan itu semua adalah warung kopi, karena di sana mereka bisa mengakses WiFi dengan bebas dan gratis.

Selain alasan di atas, adanya subjek mata pelajaran yang sulit, juga dapat membuat peserta didik enggan untuk hadir di dalam kelas karena sulitnya pelajaran tersebut, sepertihalnya pelajaran bahasa Inggris.

Padahal generasi milenial saat ini dituntut untuk kompeten dalam berkomunikasi bahasa Inggris karena saat ini bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan generasi milenial adalah generasi penerus yang harus mampu bersaing, agar tidak mudah tergerus dengan perkembangan zaman.

Sebagian besar generasi milenial saat ini enggan untuk belajar bahasa Inggris karena tidak yakin dengan kepercayaan diri mereka. Brown (2015) mengatakan, bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja berbicara siswa, seperti kecemasan, gugup, dan rasa tidak aman. Sebagian besar peserta didik merasa takut memberikan ide tentang topik-topik tertentu.

Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti mereka jarang berlatih komunikasi bahasa Inggris, tidak mengetahui perbendaharaan kata, dan juga mereka tidak percaya diri dalam memberikan ide. Itulah alasan-alasan yang mempengaruhi mereka sehingga bahasa Inggris sering dijadikan momok yang mengerikan untuk siswa generasi milenial.

Menyikapi hal itu, peran pendidik sangat lah penting. Kreatifitas dan ide-ide baru harus dilahirkan untuk menanggulangi hal itu terjadi. Kita sebagai pendidik harus bisa beradaptasi dengan fenomena yang ada. Selain pembelajaran yang sudah terjadwal di dalam kelas, alangkah lebih baik kalau ada hal yang bisa kita kerjakan bersama dengan mereka di luar kelas.

Mengadakan diskusi ringan dalam bahasa Inggris, agar mereka dapat menyampaikan pendapatnya yang mungkin tidak dapat mereka sampaikan saat berada di dalam kelas dan menyelesaikan quiz yang tidak terjawab di dalam kelas, hingga bermain game kosa-kata bahasa Inggris bisa dilakukan sambil minum segelas kopi di warung kopi.

Pastinya, selain menyenangkan untuk peserta didik, kita juga dapat menciptakan kenyamanan yang dapat dirasakan oleh mereka semua. Sehingga dapat meminimalisir kegiatan membolos siswa, dan tentunya siswa bisa lebih mudah menyerap ilmu yang saat di dalam kelas, mereka sulit untuk memahaminya.

Karena juga kegiatan minum kopi di warung kopi selain menjadi trend generasi milenial saat ini, juga adalah hobi yang digandrungi oleh kebanyakan dari mereka. Jadi apabila kegiatan pembelajaran dan hobi dilakukan secara bersama, kebosanan pun tidak akan mudah dialami. Maka, pembelajaran yang dianggap sulit seperti bahasa Inggris, bisa sangat diterima dan terlihat sangat mudah. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry