Walikota Kediri, memberikan keterangan kepada wartawan, mengucapkan bela sungkawa. (dok/Budi Arya)

KEDIRI | duta.co – Prihatin, inilah kondisi yang terjadi di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Dimana, seorang ibu rumah tangga yang merupakan warga setempat, yakni Utami Sri Rahayu dan Arief Budiman, anaknya, kelaparan hingga meninggal dunia. Sontak, kejadian ini menyita perhatian publik.

Data yang dihimpun menyebutkan, Bu Utami memang memiliki riwayat beberapa penyakit berdasarkan keterangan Kepala Puskesmas Pesantren 2. Kemungkinan, Bu Utami meninggal mendadak setelah sakit. Dari meninggalnya Bu Utami, membuat Arief putranya tidak mendapat asupan makanan selama beberapa hari dan ditemukkan meninggal dunia, Rabu (20/9)

Dari riwayat kesehatan nya Bu Utami yang diketahui memiliki 4 anak ini memang sering periksa ke puskesmas untuk mendapatkan obat bagi dirinya dan putranya. Bu Utami, menderita sakit lambung, kolesterol tinggi, trigliserid tinggi, dan vertigo. Sedangkan, Arief menderita sakit polio sejak kecil dan retardasi mental. Keseharian Arief tidak bisa mengurus diri sendiri dan untuk makan harus disuapi ibunya.

“Santernya kabar Arief meninggal dunia lantaran kelaparan, memang benar adanya. Hal ini terjadi, lantaran Arief memang mengalami sakit sejak kecil dan untuk makan harus disuapi ibunya,” ucap Yanuar, Plt Kepala Kelurahan Singonegaran, Kamis (21/9).

Disinggung tidak adanya uluran tangan Pemerintah Pota Kediri, Yanuar menyebut, tidak benar adanya. Melainkan, Bu Utami setiap bulan mendapat bantuan BPNT senilai Rp 200 ribu. Lalu, Arief menerima bantuan untuk orang dengan kecacatan berat sebesar Rp 500 ribu, setiap bulannya.

“Bantuan ini, telah diberikan oleh Pemerintah Kota Kediri sejak tahun 2019,” urainya.

Untuk itu, kata Yanuar, guna mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang kembali, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk mengoptimalkan peran pemuda agar melakukan fungsi pengawasan di lingkungan nya masing- masing.

“Secepatnya, kami akan mengoptimalkan peran pemuda untuk bergabung dalam wadah Tim Reaksi Cepat (TRC). Tujuanya, agar bisa memonitoring para warga lanjut usia (lansia) dan yang membutuhkan pertolongan,” tutupnya.

Sementara, Wali Kota Kediri,i Abdullah Abu Bakar, menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Utami Sri Rahayu dan putranya Arief Budiman warga Kelurahan Singonegaran. Wali Kota Kediri prihatin dengan kejadian tersebut. Dimana Utami dan Arief meninggal di rumahnya pada hari Rabu, 20 September 2023.

“Saya turut berduka cita atas meninggalnya Bu Utami Sri Rahayu dan juga putranya Arief yang menyusul meninggal. Saya prihatin dengan kejadian ini,” ujarnya, kepada wartawan, Kamis (21/9). (bud)

Bagaimana Reaksi Anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry