LAMONGAN | duta.co – Seorang warga berinisial LS mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan. LS yang merupakan salah satu keluarga pasien mengaku kecewa terhadap kinerja oknum perawat jaga di Puskesmas tersebut.
LS mengatakan, awalnya kejadian itu terjadi saat ibunya kedapatan muntah-muntah, batuk pilek, menggigil kedinginan, namun badannya panas dan tak kunjung ada perubahan. Sebelumnya sudah melakukan periksa dokter ke salah satu dokter praktek dekat rumahnya.
Saat membawa ibunya ke Puskermas Turi, dengan harapan segera mendapatkan tindakan perawatan dan rawat inap, namun, tak disangka usai ditensi oleh perawat setempat, pasien malah ditolak tanpa melakukan tindakan medis lanjutan.
“Oknum perawat jaga itu berdalih tak bisa menangani dengan alasan suruh menunggu reaksi obat selama satu, dua dan tiga hari dari hasil periksa dokter pagi hari sebelumnya. Minum obat tak bisa langsung sembuh, walaupun berobat kemanapun,” kata LS menirukan ucapan perawat jaga.
Karena kondisi ibunya makin lemas diduga mengalami dehidrasi, akhirnya LS memutuskan membawa ke IGD RSUD dr. Soegeri Lamongan dan langsung mendapatkan tindakan medis.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak pada pihak RSUD dr. Soegeri Lamongan. ibu saya pernah punya BPJS Mandiri. Namun sekarang off, akhirnya kami memutuskan masuk rawat inap sebagai pasien umum,” ucapnya.
“Perihal adanya oknum perawat jaga di Puskesmas Turi yang menolak ibu saya itu, harus dievaluasi kinerjanya, kalau perlu dicopot sekalian,” imbuh LS. (ard)