LAMONGAN | duta.co – PT Bumi Menara Internusa (BMI) Pabrik pengelolaan udang di Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, beberapa hari ini mengeluarkan bau tak sedap dan menyengat. Bau tersebut diduga muncul dari limbah pabrik yang dialirkan langsung ke sungai yang ada di sekitaran pabrik.
Kondisi tersebut banyak dikeluhan warga sekitar pabrik, di antaranya adalah warga Dusun Nginjen, Dusun Pondok Desa Pandanpancur, dan Dusun Gajah Desa Rejosari, serta para pengguna jalan yang kebetulan lewat di depan pabrik, yang secara langsung menghirup bau amis dan anyir yang menyengat di hidung tersebut.
Sebelumnya, warga setempat melalui karang taruna Dusun Gajah Bambang sudah konfirmasi ke pihak pabrik Sabtu lalu mengenai bau menyengat tersebut, tapi belum ada hasil yang maksimal, mereka hanya ditemui di ruang security.
Warga Desa Pandan Pancur yang enggan disebutkan namanya menuturkan, limbah cair yang diduga mengeluarkan bau tidak sedap yang mengalir melalui sungai sebelah timur Dinas Perikanan Provinsi Jawa timur disebabkan oleh bau Limbah PT BMI.
“Bagian pengelolaan limbah pabrik, Septian beberapa hari lalu sudah pernah saya hubungi agar merespons keluhan dari warga sekitar, supaya limbah cair yang mengalir ke sungai depan rumah mereka agar secepatnya ditanggapi,” tutur warga setempat, Senin (12/11/2018).
“Saya ini manusia jangan hanya disuguhi bau saja, tolong direspons segera. Selain itu, tambak ikan bandeng milik warga beberapa tahun ini juga tidak bisa besar, banyak yang belum waktunya panen seringkali mati,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan, Fahrudin, ketika dikonfirmasi mengenai dengan bau tidak sedap yang diduga dari pabrik pengelolaan udang PT BMI tersebut, masih bungkam. Pihaknya mengarahkan supaya dikomunikasikan dengan Kabid Pengawasan dinas lingkungan hidup terlebih dahulu.
“Silakan langsung ke Kabid pengawasan saya dulu,” ucapnya singkat Senin (12/11/2018). (ard)
