JOMBANG | duta.co – Sebanyak 31.162 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Jombang pada Sabtu (13/5) menerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2017 dengan total bantuan mencapai Rp185 miliar. Bansos disalurkan secara non tunai melalui BNI 46.

Penyerahan bansos secara simbolis dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu siang kepada 337 KPM yang berasal dari 4 kelurahan yakni Kelurahan Jelakombo, Kelurahan Kaliwungu, Kelurahan Jombatan dan Kelurahan Kepanjen. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang sebelumnya dijadwalkan menyerahkan dan meninjau proses pencairan bansos, tidak dapat hadir karena kabar duka meninggalnya ayah mertua beliau, H Djalaluddin Parawansa pada Sabtu pagi.

“Saya sudah bersiap berangkat ke lokasi pencairan. Namun ada kabar duka dari keluarga di Makassar. Maka saya mohon maaf tidak dapat hadir. Saya harap ini tidak mengurangi kebahagiaan ibu-ibu hari ini. Pesan saya, gunakan uang sebaik-baiknya, ambil secukupnya untuk biaya sekolah dan pemenuhan gizi anak,” tuturnya sebelum bertolak menuju rumah duka di Makassar.

Acara pencairan yang berlangsung mulai pukul 12.00 WIB tersebut dibuka oleh Bupati Jombang dilanjutkan dengan penyerahan bansos secara simbolis ditandai dengan penyerahan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan buku tabungan. Selanjutnya penyerahan beasiswa pendidikan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga penerima PKH.

Dengan demikian saat ini warga Jombang penerima PKH telah mendapatkan buku tabungan dan KKS dimana di dalam kartu tersebut berisi bansos PKH total sebesar Rp1.890.000 yang dicairkan bertahap 4 kali dalam setahun. KKS berfungsi sebagai kartu debit ATM bagi penerima PKH.

Keunggulan utama KKS adalah terdapat dua sistem yang tertanam di dalamnya, yaitu fungsi tabungan (saving) dan fungsi juga sebagai e-Wallet. Dimana e-Wallet tersebut juga nantinya dapat digunakan untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok sembako. Dengan dua fungsi tersebut, penerima manfaat bantuan sosial PKH dapat membelanjakan dana bantuan sosial atau berupa pembelian bahan kebutuhan pokok, atau menarik dana bantuan sosial secara tunai.

“Saat ini penerima PKH semakin mudah dalam mencairkan bansos karena melalui teknologi interkoneksi dan interoperabilitas yang memungkinkan penerima bansos mencairkannya di seluruh Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank milik negara yakni BNI 46, BRI, BTN, dan Bank Mandiri,” papar Khofifah.

Dengan adanya interkonesi antar bank, lanjutnya, maka akses lebih mudah dan luas bagi keluarga penerima manfaat PKH dimanapun mereka berada. Apabila sewaktu-waktu memerlukan pencairan uang bansos juga bisa dilakukan di agen BTN, BNI, BRI dan Bank Mandiri.

“Interkoneksi antarbank penyalur bansos nontunai untuk pertama kali ini terwujud berkat dukungan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini sebuah pencapaian yang luar biasa dalam sistem penyaluran bansos di Indonesia,” katanya. * rul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry