GERAKAN QURAN : Wali Kota Kediri Mas Abu melaunching gerakan membangun karakter anak melalui menulis Alquran di Stadion Brawijaya Kota Kediri (duta.co/Hendra hasyim)

KEDIRI| duta.co – Banyak cara mengenang dan merayakan moment tertentu pada waktu yang spesial, seperti dilakukan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, saat bersama ribuan pelajar se – Kota Kediri di Stadion Brawijaya, Kamis (21/9).

Dengan membawa alat tulis, peserta tingkat PAUD, TK, SD dan SMP ini, menebali huruf hijaiyah sebagai wujud membentuk jiwa generasi muda yang berakhklaqul karimah.

Dihadiri Wakil Wali Kota, Hj. Lilik Muhibbah, Kepala Kemenag HM. Zuhri serta sejumlah kepala OPD, ribuan pelajar berpakaian muslim serba putih, memadati stadion dengan peralatan masing – masing diantar orang tuanya masing – masing. Disampaikan Wali Kota Kediri, bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk mencetak generasi muda berakhlak mulia dan memahami kandungan isi AlQuran.

Dijelaskan Mas Abu, sebutan akrab Wali Kota Kediri, semua peserta yang berhasil menebali semua tulisan telah diberikan panitia, akan diberikan piagam, sebagai bentuk telah menjalankan tugas yang kita berikan. Bagi orang beragama Islam diwajibkan mampu membaca dan menulis Al Quran dengan baik dan benar.

“Perlu kita ketahui, pendidikan yang paling penting diberikan langsung orangtuanya, Pendidikan yang berahklakul karimah. Seperti saat ini, kita sedang mencetak generasi Qurani dan juga memiliki kesholehan yang sangat tinggi,” jelas Wali Kota Kediri.

Pada kesempatan tersebut, Mas Abu pun berkisah musibah yang saat ini dialami kaum Muslim Rohingya.

“Saya menghimbau kepada warga Kota Kediri, bisa membantu saudara – saudara kita yang ada di Rohingnya, dengan bantuan doa dan uluran tangan, agar bisa melewati semua musibah yang di alaminya Saat ini  sejumlah rumah zakat telah membuka penggalangan dana untuk membantu menyalurkan bantuan,” terang Mas Abu.

Maraknya perkembangan teknologi sangat pesat, diharapkan Wali Kota Kediri, untuk dipergunakan secara positif.

“Penggunaan handphone dikhususkan anak usia 15 tahun ke atas, bila orang tua membiarkan anak-anak bermain handphone mereka akan cinta kepada handphone bukan cinta kepada orangtuanya,” imbuh Mas Abu.

Tujuan pembentukan karakter pada generasi muda, disampaikan Wakil Wali Kota Kediri, Hj. Lilik Muhibbah, bahwa saat ini pemerintah bekerja keras membangun karakter bangsa, salah satunya melalui belajar membaca dan menulis AlQuran.

“Semua itu untuk membentuk 17 karakter anak diantaranya terbiasa menjaga kesucian,  Istiqomah,  khusyuk, sabar,  teliti dan jeli melalui perasaan,  berjiwa Sidik (benar), amanah (terpercaya),  Ihsan (bagus), ulet, patuh, mandiri, setia, tenang, disiplin, hati – hati,  teratur  dan terakhir mawas diri,” jelas Ning Lik, sebutan akrab Wakil Wali Kota. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry