KEDIRI |duta.co -Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar optimis perekonomian di Kota Kediri akan terus melaju. Hal ini berdasarkan indikator ekonomi dan social, terus menunjukkan tren positif beberapa tahun terakhir. Inflasi rendah dan terkendali, stabilnya pertumbuhan, menurunnya angka kemiskinan, berkurangnya pengangguran terbuka dan meningkatnya investasi di Kota Kediri.

Hal itu diungkapkan orang nomor satu di Kota Kediri dalam Sosialisasi Data Ekonomi dan Data Sosial Tahun 2018, Selasa (12/02/2019) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Mas Abu sapaan akrab wali kota, menjelaskan tren positif tersebut terjadi karena kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Kediri tepat sasaran.

Dalam membuat kebijakan, Pemerintah Kota Kediri selalu menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). “Kita selalu menggunakan data dari BPS untuk membuat kebijakan. Seperti kebijakan untuk mengurangi kemiskinan, menekan gini ratio, meningkatkan IPM, pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terkendali,” ungkpanya.

Data BPS digunakan untuk mengembangkan kota, mengajak perbankan dan akademisi untuk mendorong perekonomian Kota Kediri melaju lebih kencang, sehingga berwujud kesejahteraan. Dalam sosialisasi ini, Mas Abu juga memaparkan beberapa capaian indikator ekonomi di Kota Kediri. Diantaranya,  PDRB (atas dasar harga berlaku) Kota Kediri pada tahun 2017 sebesar 116,06 trilyun atau meningkat 9,67 trilyun dari tahun sebelumnya sebesar 106,39 trilyun.

Pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri tanpa industri tembakau mencapai 7.02% atau meningkat sebesar 0,80% dari tahun sebelumnya sebesar 6,22%. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi keselurahan, Kota Kediri berada diangka 5,14%.

“Pertumbuhan di Kota Kediri kita bagi dua, ada pertumbuhan ekonomi keseluruhan dan pertumbuhan ekonomi tanpa industri rokok. Ini dipisah karena Pemerintah ingin mengambil kebijakan supaya masyarakat tidak bergantung pada industri rokok saja. Jadi harus ada usaha-usaha lain,” ujarnya.

Wali kota menyampaikan bila berdasar data dari BPS, tingkat pengangguran terbuka di Kota Kediri berhasil turun di bawah tingkat pengangguran terbuka Provinsi Jatim yaitu sebesar 3,63% dari Provinsi Jawa Timur  yang sebesar 3,99%. Ini adalah pertama kalinya angka pengangguran terbuka di Kota Kediri berhasil turun di bawah angka pengangguran terbuka Provinsi Jawa Timur.

Capaian positif tersebut tentunya berkat kerjasama yang kompak dan solid antara pemkot dan stakeholder. Serta tak lepas dari beberapa program-program dan inovasi pemerintah juga telah memberikan program-program inovasi seperti, mempermudah perijinan, pelatihan produksi dan packaging, penyertaan modal bergulir, pameran UMKM, dan pelatihan kerja mandiri.

Ada pula program sosial antara lain, BLSM, RS-RTLH, santunan kematian, rastrada, OPM, santunan anak yatim, bansos bagi orang dengan kecacatan berat, Jamkesda, ASLUT, beasiswa warga miskin, sekolah gratis, beasiswa bagi mahasiswa miskin berprestasi, seragam gratis, English Massive, program kewaspadaan pangan dan keamanan pangan, Prodamas, Gemakiba, bantuan akomodasi bagi keluarga pasien, dan home visit.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Kediri Djoko Raharto menambahkah untuk perekonomian di Kota Kediri dirinya yakin akan semakin baik. Apalagi akan dibangun airport dan pengerjaan jalan tol, tentunya Kota Kediri akan dapat mengambil peluang.

“Dengan adanya tol dan airport akan semakin banyak uang yang masuk di Kota Kediri. Orang yang datang tentunya akan menginap di Kota Kediri,” ungkapnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala BPS Kota Kediri Ellyn .T Brahmana, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Edi Darmasto, Kepala Disperdagin Yetty Sisworini, Kepala Bagian Umum Chevy Ning Suyudi,pimpinan perbankan dan akademisi. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry