SAMBAS | duta.co – Kampanye pencegahan stunting (gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang) kepada calon pengantin (Catin) oleh penyuluh Agama Islam, memiliki peran strategis dalam mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas.

Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan calon pengantin tentang stunting, diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting di masa depan. Itulah yang dilakukan Penyuluh Agama Islam di KUAKecamatan Jawai Sasmitasen, Sambas,Kamis, 30 Mei 2025.

Stunting sesungguhnya dapat dicegah dengan pengetahuan dan kesiapan yang baik dari calon orang tua, bahkan sebelum kehamilan terjadi. “Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa pranikah. Jika calon ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil, risiko bayi mengalami stunting akan semakin tinggi” ungkap Sasmitasen.

Calon penganting Sambas, Kalimantan Barat. FT/IST

Penyuluhan stunting selalu di galakkan terutama di KUA kepada calon pengantin pada saat konseling calon pengantin dan pada saat BP4. Para Catin itu tampak ceria menerima penjelasan tentang perlunya cukup gizi dalam kehidupan.

Salah satu pasangan calon pengantin Yeni mengungkapkan “Terima Kasih kepada Penyuluh Kecamatan Jawai Ibu Sasmita yang telah mengedukasi kami pasangan muda yang baru menikah, dimana edukasi ini sangat bermanfaat sekali bagi kami terutama menjaga kehamilan, persalinan, hingga mengurus anak setelahnya”. (muj)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry