SURABAYA | duta.co – Teknologi dunia kemaritiman memunculkan inovasi baru. Menariknya ini berasal dari kerjasama antara dunia pendidikan dan industri perkapalan.
PT Adiluhung Saranasegara Indonesia (ASI) bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) meluncurkan prototipe wahana apung multigunan Navigasi.
Direktur Utama PT ASI Anita Puji Utami menerangkan, prototipe wahana apung multiguna navigasi yang dibuat di galangan kapal PT Adiluhung dan telah mempunyai HAKI masih bisa dikembangkan ke depannya.
“Tentunya ini kebanggaan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia untuk sudah dipercaya kerjasama pelaksanaan matching fund ini dan kami berharap kegiatan ini bisa menjawab permasalahan-permasalahan di industri khususnya di industri maritim,” terang Anita di galangan kapal PT ASI Bangkalan Madura. Senin (26/2/20024).
Pemilik dan Penasehat PT. Dharma Lautan Utama holding Bambang Haryo Soekartono (BHS) turut mengapresiasi wahana apung yang dibuat oleh Ketua peneliti program kedaireka matching fund 2023 Prof.Ir. Raden Sjarief Widjaja, PhD dan PT. Adiluhung. Karena alat ini sangat dibutuhkan alur pelayaran yang ada termasuk sungai.
“Jadi ini alat dipakai untuk itu bisa membantu pelayaran yang ada, misalnya kita butuh air tawar, misalnya kita butuh listrik untuk pengelasan bawah air juga bisa dan sebagainya. Jadi kalau ada kapal terjadi kebocoran dan sebagainya bisa dilakukan menggunakan alat ini,” ucapnya.
BHS pun menerangkan di selat Madura dalam setahun ada 1 juta kontainer yang masuk melalui rute pelayaran sehingga wahana apung ini sangat bermanfaat karena bisa mendeteksi kedalaman perairan.
“Kalau misalnya kedalaman perairan bisa dipantau, dideteksi dan sebagainya akan sangat bermanfaat untuk pelayaran,” tegasnya.
Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M. Eng, menjelaskan wahana apung yang dibuat selama 6 bulan dan memakan biaya sekitar Rp. 1,3 miliar ini mempunyai ragam manfaat ketika digunakan seperti desalinasi air hingga dimanfaatkan sebagai alat pendeteksi tsunami yang tenaganya diperoleh dari panel surya.
“Namanya multiguna ada banyak fungsi di sana yaitu ada desalinasi air jadi nanti idenya itu wahana apung itu ditaruh di tengah laut, ada pembangkit listriknya. Kalau ada yang membutuhkan charging ada kapal bertenaga listrik itu charging di sana,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Republik Indonesia Dr. Capt. Antonim Arif Priadi, M.Sc. berpendapat bahwa alur mulai Karang Jamuang hingga pelabuhan Tanjung Perak terdapat beberapa sarana navigasi namun tidak maksimal karena beberapa sebab, diantaranya terjadi pencurian sehingga wahana apung multiguna navigasi yang bakal dilengkapi CCTV dan terhubung langsung dengan PT Adiluhung bisa menjadi solusi.
“Mudah-mudahan nanti dengan adanya wahana ini yang bisa segera dilaunchingkan menjadi jawaban dari yang selama ini kita sebagai direktorat yang berhubungan untuk keselamatan pelayaran bisa menjadi jawaban yang ada selama ini,” pungkasnya. Zal