Gus Fahmi (kanan) menjelaskan isi kitab Mbah Hasyim tentang Maulid yang sebenarnya,(FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Modus kelompok Wahabi kian mengerikan. Belakangan, muncul model ‘penghancuran pemahaman’ bagi warga nahdliyin terhadap ajaran almaghfurlah KH Hasyim Asy’ari terkait Maulid Nabi Muhammad SAW. ‘Penghancuran pemahaman’ itu, kemudian menyebar lewat media sosial.

Kini, muncul sebuah rekaman video khutbah Jumat oleh seorang ustadz dengan nama lengkap Yasir Hasan Al Idis. Ia membahas perihal perayaan maulid nabi. Kata Yasir, KH Hasyim Asy’ari, pendiri Jamiyyah Nahdlatul Ulama mengingkari adanya perayaan Maulid Nabi. Bahkan ia tega ‘merusak’ isi kitab Mbah Hasyim yang berujudul At-Tanbîhât al-Wâjibât li Man Yashna’u Al-Maulid bi Al-Munkarât atau kita kenal dengan kitab At-Tanbîhât al-Wâjibât.

“Saya tidak tahu, apakah sang ustad ini pernah mengaji atau mengkaji kitab yang disebutkan At-Tanbîhât al-Wâjibât li Man Yashna’u Al-Maulid bi Al-Munkarât itu. (Padahal) sebenarnya, tanpa membuka kitab pun, sebodoh-bodohnya umat Islam dengan membaca judulnya saja, kita sudah tahu. Bahwa , arti dari judul kitab ini adalah ‘Peringatan yang Wajib’ bagi orang-orang yang merayakan Maulid dengan kemunkaran,” demikian KH Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi), cucu pendiri NU, almaghfurlah KH Hasyim Asy’ari itu dalam video pendek (durasi 02.28 detik) yang sampai ke redaksi duta.co, Kamis (26/1/23).

Artinya, tegas Gus Fahmi, Mbah Hasyim memberikan peringatan kepada orang-orang yang merayakan Maulid dengan cara yang munkar. Misalnya, perayaan Maulid, tetapi isinya tayuban, isinya taruhan, joget-joget , dangdutan.

 “Ini yang diingatkan dan diperingatkan oleh Mbah Hasyim. Jadi, tidak ada kalimat yang menyatakan bahwa Mbah Hasyim itu mengharamkan, mengingkari dengan keras, apalagi sampai ditutup-tutupi. Karena itu, mohon kepada umat Islam, khususnya warga nahdliyin tidak perlu terpengaruh dengan apa yang disampaikan oleh ustad tersebut. In sya Allah memperingati Maulid Nabi dengan sholawat, bacaan-bacaan Alquran, dzikir itu sangat bermanfaat dan ada pahalanya,” tegasnya.

Umat Islam, khususnya warga NU, memang harus selektif betul dengan video-video ceramah agama yang, tidak jelas siapa ustadnya. Seperti gaya Yasir Hasan Al Idis yang menerangkan bahwa umat Islam sengaja menutupi sebuah keterangan KH Hasyim Asyari dalam kitabnya yang berjudul At-Tanbîhât al-Wâjibât li Man Yashna’u Al-Maulid bi Al-Munkarât.

Menurut Yasir, KH Hasyim Asy’ari mengingkari adanya perayaan Maulid Nabi. Yasir juga menambahkan bahwasanya, apabila seorang yang benar mengikuti dan patuh terhadap ajaran KH Hasyim Asyari seharusnya, ia pun juga tidak merayakan maulid nabi.

Inilah pembelokan isi kitab yang sangat berbahaya. “Terima kasih atas penjelasan Gus Fahmi. Dengan begitu, warga nahdliyin terselamatkan dari upaya ‘penghancuran pemahaman’ terhadap ajaran Mbah Hasyim,” begitu tulis warga NU di berbagai WAG. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry