AWARD: Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf saat hadir dan memberikan sambutan dalam acara Santri Enterpreuner Awards di Jatim Expo Surabaya, kemarin. (FOTO: FATHIS SUUD/DUTA.CO)

SURABAYA | DUTA.CO – Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf mengajak santri di seluruh Indonesia dapat menjadikan Jatim sebagai pusat entrepreneur atau kewirausahaan. Ajakan tersebut disampaikanya saat menghadiri Santri Preneur Awards 2017 di JX Internasional, Surabaya, kemarin.

Menurut Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf, Jatim dikenal kaya akan potensi yang bisa digali dan dikerjakan sehingga menciptakan peluang-peluang kerja yang produktif. “Saya mengajak kepada santri untuk menjadikam Jatim sebagai pusat enterpreneur,” terangnya.

Diakuinya, jumlah pengusaha maupun entrepreneur masih belum banyak di Indonesia. Terlebih, jika pengusaha tersebut adalah seorang santri, jumlah tersebut sangat terbatas. Karena itu, kegiatan ini dapat memotivasi dan mengajak para santri untuk dapat menjadi pengusaha-pengusaha sukses.

Menurutnya, Indonesia memiliki banyak kiai dan ulama yang telah melakukan usaha niaga maupun dagang yang sukses. Terlebih, usaha niaga maupun perdagangan bisa dilakukan dan dikembangkan menggunakan teknologi ataupun digitalisasi.

Era digitalisasi saat ini, lanjutnya memberikan kesempatan kepada semua pihak terutama bagi para santri untuk mengembangkan diri berkreasi sekaligus berwirausaha. “Digitalisasi memberikan peluang kepada semua orang untuk melakukan hal hal yang positif dan produktif,” terangnya.

Gus Ipul sapaan akrabnya menyebut, digitalisasi harus dimanfaatkan khususnya dalam pemberdayaan industri ekonomi secara positif khususnya santri. Tak hanya itu, digitalisasi juga dapat mengajarkan kepada santri maupun masyarakat dalam menangkal berita berita bohong atau hoax.

Dalam menciptakan santri yang memiliki mental usaha, dibutuhkan tekad kuat dan sungguh-sungguh, tidak boleh setengah-setengah dalam menjalaninya. Proses produksi, pembiayaan dan memahami pasar juga harus dipahami dengan benar bagi para santri yang akan berwirausaha.

Optimalkan Digitalisasi bagi Ummat

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa jumlah santri di Indonesia sekitar 40 juta. Sebanyak, 25 juta sudah lulus sedangkan sisanya masih mondok. “Jumlah yang besar itu, merupakan potensi usaha yang sangat besar di Indonesia,” ujar Rudiantara.

Ia menjelaskan, bahwa digitalisasi di Indonesia harus dioptimalkan sehingga akan  melahirkan pengusaha-pengusaha baru dengan produk industri yang kreatif. Transportasi online, adalah contoh maupun bentuk transaksi yang telah dilakukan secara syariah.

“Menurut saya, transportasi online merupakan bentuk transaksi syariah. Sebelum menggunakannya kita sudah tau siapa pengemudi dan tarif. Jika sesuai digunakan, jika tidak sesuai akan ditinggalkan,” tegasnya.

Rudiantara berharap, santri di Indonesia dapat menciptakan peluang maupun produk produk inovatif dengan pemberdayaan ekonomi yang ada agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. “Manfaat dan peluang digitalisasi jika dimanfaatkan oleh santri dapat menjadi sebuah kesuksesan luar biasa. Asalkan mau berupaya dan bekerja keras dalam menjalankannya,” pungkasnya. ud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry