RSI A Yani terus berusaha maksimal untuk melayani pasien Covid. Pasien terus antre. (FT/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Ketersediaan tempat tidur alias bed rumah-rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) kian menipis. Bahkan di Surabaya persentasenya sudah tembus 100 persen. Baik di ruang isolasi biasa maupun ruang ICU COVID-19.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dr Dodo Anando mengatakan, peningkatan itu terjadi karena lonjakan kasus di hampir seluruh daerah Jatim. Terlebih, pasien yang masuk rumah sakit bergejala sedang dan berat.

Dodo tidak menampik kalau ada fenomena rumah sakit yang mengalami penumpukan pasien karena banyak yang tidak mendapat kamar isolasi. Dampaknya, banyak pula pasien yang masih dirawat di ruang UGD.

Pria yang merupakan Direktur RSI A Yani ini, mencontohkan, di rumah sakitnya sendiri. Bahwa sekarang ini total bed isolasi biasa sudah terisi penuh 92 pasien, sedangkan ICU juga terisi penuh 12 pasien.  Karenanya RSI A. Yani menambah 9 bed dan itu pun sudah diantre 10 pasien.

“Saat ini 12 bed di UGD kita sudah terisi penuh, bahkan ada pasien yang terpaksa duduk karena kehabisan bed. Kami sudah menambah 9 bed, tapi yang antre 10 pasien, besok (Rabu 30/6/2012) jadi 101 bed,” bebernya, Selasa (29/6/2021).

RS William Booth sudah overload.

Lebih lanjut, Dodo menambahkan, upaya yang paling ideal adalah menambah rumah sakit lapangan untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan. Sehingga, pasien dengan gejala ringan dan sedang bisa segera tertangani tidak menjadi berat. Tapi jika harus menambah bed di rumah rujukan akan sulit karena ruang dan tenaga kesehatan terbatas.

“Penekanannya di hulu harus diperketat. Masyarakat ini, sampai sekarang seperti hari-hari biasa merasa gak ada COVID-19. Ini yang harus diantisipasi, bagaimana masyarakat harus betul-betul taat sehingga perlu pengetatan dari PPKM,” tegasnya.

“Mayarakat itu kalau tidak perlu ya sudah di tingkat RT/RW dan kelurahan betul-betul dijaga masyarakatnya biar tidak kemana-mana,” tambah Dodo. Masyarakat diimbau tidak takut periksa ketika sudah merasakan ada gejala maupun pernah kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19.

Sementara beredar di medsos surat dari RS William Booth tertanggal 28 Juni 2021 yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan Surabaya. Isinya, RS ini menutup sementara IGD karena dipakai untuk ruang rawat pasien Covid dan terbatasnya tanaga medis.

Penutupan ini dimulai 29 Juni 2021, sampai keadaan tenaga terpulihkan kembali. “Demikian, semoga Tuhan Yang Maha Esa menolong kita dalam perjuangan melawan pandemi agar segera berlalu,” tulis dr TB Rijanto, Direktur RS William Booth. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry