KEPALA sekolah SMP Negeri 3 Gresik Sulistyorini bersama peserta didiknya (ft.duta: agus)

GRESIK | duta.co – Lamanya proses pendistribusian kain seragam sekolah Negeri pada peserta didik baru SD dan SMP membuat pihak sekolah kebingungan. Bagaimana tidak, para peserta didik masih menggunakan seragam asal sekolahnya hingga memakai seragam kakak kelas sampai pinjam ke milik tetangganya. Pengadaan kain seragam sekolah gratis itu pun masih belum jelas kapan turunnya.

Kain seragam sekolah gratis ini direncanakan bulan September lalu telah kelar. Namun berjalannya waktu hingga saat ini kepastian itu tak kunjung ada karena adanya dokumen dari pemenang lelang yang masih bermasalah. Pengadaan hingga kini masih berkutat di Unit Layanan Pengadaan (ULP) sebagai pelaksanaan pengadaan, yang telah melakukan masa sanggah.

Sulistyorini kepala sekolah SMPN 3 Gresik mengaku masih ada peserta didik yang mengenakan seragam saat mereka di sekolah dasar. Bahkan menurutnya ada seragam olahraga yang terlihat kekecilan, namun menurutnya saat ini sudah berkurang. Sebab banyak wali murid yang berinisiatif sendiri untuk membeli seragam sekolah karena lamanya waktu seragam tak kunjung datang.

“Kami punya koperasi yang menyediakan kain untuk seragam beserta atributnya, itu pun kami tidak memaksa untuk membelinya. Kebanyakan mereka membeli di luar karena sudah berbentuk seragam, bukan kain seperti yang kami sediakan,” terang Rini, Selasa 24/10/2017.

Rini menambahkan, pihaknya tidak berani terlalu banyak membahas kain seragam gratis tersebut. Sebab tidak ada surat resmi dari Dinas Pendidikan Gresik yang menyatakan kepastian kapan turunnya. Bahkan dirinya mewanti-wanti kepada guru di sekolahnya untuk tidak memberi keterangan terkait kain seragam yang katanya gratis tersebut.

Beberapa waktu lalu, kepala Dinas Pendidikan Gresik Mahin menyatakan progres pengadaan kain seragam dan atribut masih di bagian ULP Pemda Gresik. Bahkan menurut Mahin pendistribusiannya bisa saja hingga awal atau pertengahan bulan Desember 2017 mendatang. “Masih diproses ULP, kemarin pihak dari Pokja dan pemenang lelang melakukan koordinasi dengan Inspektorat Pemda Gresik. Katanya ada dokumen penyedia yang masih kurang,” kata Mahin.

Pantauan di lapangan, salah satu wali murid mengatakan, ada sekolah yang menyuruh membeli seragam. Dengan alasan agar bisa seragam dan akan dikembalikan uangnya jika nanti kain seragam gratis telah diberikan ke siswa. Padahal, telah jelas, bahwa nantinya yang akan digratiskan adalah kain seragam dan atributnya dan bukan berupa uang.

Melihat permasalahan itu Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Gresik, Nur Faqih, sangat menyayangkan. Sebab terkesan pemerintah kurang memperhatikan permasalahan pengadaan kain seragam tersebut. “Mending untuk biaya personal seperti ini dialihkan saja ke operasional sekolah, dan biaya personal seperti seragam ini diserahkan ke wali murid. Dari pada menunggu berlama-lama kan kasihan mereka sudah berharap. Atau mungkin ada kesalahan, saya juga tidak tahu,” pungkas Nur Faqih.

Dari data layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Gresik, telah tutup lelang. Dengan nomer lelang 1727122 Belanja Pakaian dan Atributnya, Kain Seragam Sekolah. Nilai pagu paket Rp 5.247.254.400,00 dari dana APBD tahun 2017 digratiskan pada 10.000 siswa di 444 SD negeri dan 7.164 siswa di 33 SMP Negeri di Gresik. Sayangnya pihak ULP hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. (gus/sal)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry