SURABAYA | duta.co – Media sosial, Sabtu (2/6/2018) kembali disasar video youtube Cak Nun alias Emha Ainun Nadjib bertajuk ‘Ibu Pertiwi Sudah Ditelanjangi’. Siapa pun yang mendengar penjelasan Cak Nun, pasti merinding, betapa negeri ini terancam dikuasai asing.

Menurut Cak Nun, proyek reklamasi (pengurukan laut) di Jakarta, yang pernah menyita perhatian bangsa ini, ternyata, bukan cuma itu yang sedang terjadi. “Seperti Anda ketahui, reklamasi! Reklamasi  itu jangan dipikir cuma ada di Jakarta, ada 37 wilayah yang sudah dan sedang dikerjakan. Di Jakarta diurek-urek (ditentang terus red.) akhirnya dibatalkan oleh Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan red.), ning sing ning Serang, ning Makassar sing ning Ternate, sing ning Bali (tetapi yang di Serang, Makassar, Ternate dan Bali red.) berjalan lancar,” demikian Cak Nun dalam video berdurasi 2:50 itu.

Jadi, kata Cak Nun, mereka ini akan menciptakan kota-kota besar yang penghuninya bukan orang Indonesia, tidak berbahasa Indonesia, dan kaya raya. “Di wilayah-wilayah itu (mereka) bokongi atau memantati kalian. Dan itu ada 37 wilayah, itu baru reklamasi,” jelasnya.

Belum lagi kalau kita bicara gas atau panas bumi. Di mana sekarang ini gas dan energi itu sudah akan berpindah ke panas bumi. Sementara gunung berapi itu sudah dikapling-kapling, sudah dikontrak 30 sampai 40 tahun. “Ya Merapi, ya Merbabu, di mana saja yang kira-kira ada panas buminya, sudah dijual oleh pemerintah tanpa kalian tahu,” tambahnya.

Panas bumi dari gunung tersebut, tambahnya, termasuk kalau kita menyaksikan Pegunungan Kendeng dan Pegubungan Kapur Utara di Pulau Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur, dari Banjarrejo sampai Jombang (Kabuh), di situ ada tiga benua yang berhimpitan di bawah Pulau Jawa. Di sini ada lempengan tiga, lempengannya di Pulau Jawa, di situlah ada cekungan-cekungan yang banyak, ada frame-frame yang merupakan pusat kekayasaan Indonesia masa depan. “Yang sekarang sudah diincar. Jadi kamu ini sesungguhnya sugih gak karu-karuan (amat kaya raya red.) tetapi hampir saja (semua itu) bukan milikmu lagi,” tegasnya.

Apa yang terjadi dengan penjualan-penjualan asset kita? Tanah air diudani (ditelanjangi red), susunya sudah diperah oleh orang luar negeri, bokongnya sudah ditekan-tekan oleh orang luar negeri. “Jadi tanah air itu, ibu kita, ibu pertiwi yang sudah ditelanjangi, sudah dihabisi, sudah direncanakan untuk diperkosa tahun ini dan tahun berikutnya. Bahkan sudah kontrak 30 sampai 40 tahun ke depan, kita sudah tidak punya apa-apa lagi,” katanya.

Video yang diunggah Dady Priyati 30 Mei 2018 dan pernah beredar pada 9 Desember 2017 itu, selayaknya menjadi perhatian bersama. “Validkah data Cak Nun ini? Kalau benar demikian, kita sangat prihatin, semoga pemerintah punya kepekaan terhadap masalah ini,” demikian komentar yang masuk di grup WhatsApp, Sabtu (2/6/2018). (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry