Tampak suasana Jokowi dalam video 'akting' tersebut. FT/Eramuslim

SURABAYA | duta.co – Warganet dibuat kaget dengan beredarnya video ‘akting’ Presiden Joko Widodo ketika meninjau lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten.

“Pencitraan boleh-boleh saja, tetapi jangan di lokasi musibah. Kalau ini benar, habislah moralitas para elit kita,” demikian tulis salah seorang warganet usai menyaksikan video tersebut, Kamis (27/12/2018).

Video itu juga ditanggapi mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Pigai juga mengaku sedih melihat video tersebut. Bukan hanya video, rupanya juga ada kolase foto Jokowi seorang diri tengah berdiri di lokasi bencana di berbagai daerah di Indonesia.

https://www.youtube.com/watch?v=lWmzCv8htkQ&feature=youtu.be

Pigai pun menulis surat terbuka yang ditujukan kepada orang nomor satu di republik ini.

Yth. Bapak Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Di Istana Negara

Terus terang saja, dari lubuk hati yang terdalam, sebagai umat beragama, saya sedih melihat video Anda sebagai seorang Presiden Joko Widodo mengatur kamera seakan akan menunjukkan kepedulian pada rakyat Indonesia. Terlihat hanya demi sebuah pencitraan di atas puing-puing kematian dan penderitaan rakyat Banten.

Kita diberi hati nurani Kemanusian (humanity), cinta dan kasih sayang (loving), kepedulian pada sesama manusia (helping), apalagi pada rakyat yang Anda pimpin.

Tidak perlu belajar nun jauh di negeri china, tidak penting segudang ilmu dari dunia barat hanya untuk memahami esensi sebuah Simpati dan Empati pada manusia karena nilai tersedia di sini di bumi nusantara. Di sini ada TUHAN, MANUSIA (khalifa), BERSATU, MUSYAWARAH mencapai KEADILAN SOSIAL.

Jakarta, 26 Desember 2018
(Natalius Pigai, Aktivis Kemanusiaan)

Surat terbuka ini (rasanya) tidak butuh jawaban. Tetapi, bagi Presiden Jokowi, ia harus menjawabnya. Mengapa? Karena kalau benar isi video itu, betapa rendah hati nurani kita, sehingga untuk merebut kekuasaan apa pun dilakukan. (em)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry