Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. (FT/inilahmojokerto.com)

MOJOKERTO | duta.co – Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA berharap vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara segera tuntas, bisa bermanfaat oleh seluruh anak bangsa. Karena, selama ini, dalam menghadapi pandemi Covid-19, Indonesia masih tergantung vaksin asing.

“Saya sangat mendukung perintah Presiden Jokowi, agar vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara segera hadir untuk rakyat Indonesia. Bangsa ini sudah merdeka puluhan tahun, masak masih tergantung asing, masih terdekte WHO. Maka, jangan diam melihat karya anak bangsa ‘dipersulit’. Mana suara orang-orang yang mengaku paling nasionalis?” jelas Kiai Asep panggilan akrabnya kepada duta.co, Jumat (27/8/2021).

Menurut putra almaghfurlah KH Abdul Chalim, salah satu pendiri NU ini, bahwa, mengaku patriotis, gembar gembor paling nasionalis, itu gampang. Tetapi, mewujudkan dalam sumbang sih mengisi kemerdekaan, sebagaimana cita-cita para pendiri negeri ini, tidaklah mudah. Apalagi, faktanya, banyak orang yang hanya mementingkan sisi bisnis semata.

“Makanya, kalau vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara ini sudah siap, Pesantren Amanatuh Ummah akan beli. Jangan gratis! Kita beli demi kelangsungan program ini,” tambah Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini.

Sibuk Membantah

Seperti kita baca, vaksin Merah Putih dan vaksin Nusantara masih mengalami banyak kendala, termasuk belum adanya dukungan penuh dari seluruh pemangku regulasi. Begitu juga BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) memiliki persepsi tersendiri. Bahkan tidak sedikit larut yang sibuk ‘melemahkan’ vaksin dalam negeri.

Setidaknya, ini terekam dari banyaknya bantahan terharap pernyataan Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Chairul Anwar Nidom, bahwa, ada kabar vaksin Indonesia ini akan dibeli Turki sebanyak 5,2 juta dosis.

Padahal, informasi Prof Nidom, adalah sinyal baik. Tentu, belum ada pemesanan. Tetapi, Duta Besar RI di Ankara, Lalu Muhamad Iqbal, sudah membantah kabar tersebut, bahwa pemerintah Turki akan membeli 5 juta dosis vaksin Nusantara. Katanya, itu tidak ada.

“Tidak ada. Kalau pemerintah yang mau beli, pasti saya orang Indonesia pertama yang dikasih tahu,” ujar Iqbal kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/8).

Maka, Kiai Asep berharap semua mendukung karya anak bangsa, produk dalam negeri, sebagaimana perintah Presiden Jokowi. “Jangan sampai semua mengacu dari sisi bisnis. Jangan kalau Menteri Kesehatan-nya berlatarbelakang ekonomi, ukurannya untung dan rugi. Ini jangka panjang, demi kemandirian Indonesia, demi masa depan anak-anak kita,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry