MOJOKERTO | duta.co – Kamus usulan untuk perencanaan pembangunan tahun 2026 telah ditetapkan. Untuk itu, usulan pembangunan yang disampaikan masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) harus sesuai dengan kamus usulan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi (Bapperida) Kota Mojokerto Agung Moeljono Soebagijo saat membuka Musrenbang Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Jumat (17/1/2026).
Hadir juga dalam agenda tersebut, antara lain Kepala DPUPRPRKP Muraji, Camat Magersari Sutikno, Lurah Kedundung.
Kepala Bapperida Kota Mojokerto Agung Moeljono Soebagijo mengatakan, sebelum melaksanakan Musrenbang, Kelurahan Kedundung telah melaksanakan pra-Musrenbang pada 10 Januari 2025 lalu.
Pada pra-Musrenbang tersebut menghasilkan 37 usulan untuk infrastruktur, untuk ekonomi sebanyak 6 usulan, dan 6 usulan untuk pembangunan manusia.
“Usulan-usulan yang telah ditetapkan pada pra-Musrenbang ini apakah sudah sesuai dengan kamus usulan yang sudah ditetapkan. Kalau tidak sesuai, otomatis nanti terlempar,” tandasnya.
Kamus usulan yang dimaksud ada tiga, yakni infrastruktur, pembangunan manusia, dan ekonomi.
“Kami berharap dari apa yang sudah diajukan pada pra-Musrenbang terakomodir nantinya,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan, pada tahun 2024 Kelurahan Kedundung telah mengelola anggaran sebanyak Rp 2,2 miliar.
“Serapannya masih banyak sisa. Sebanyak Rp 219 juta yang tidak terserap. Kenapa Pak Lurah, eman-eman,” katanya.
“Harapan kami Pak Lurah, didampingi Pak Camat, tahun 2025 itu ada anggaran sebesar Rp 1,6 miliar, harapan kami bisa 99,9% penyerapannya,” harapnya.
Selain anggaran tersebut, pada tahun 2025 untuk Kelurahan Kedundung ada intervensi dari APBD, melalui perangkat daerah yang sudah ditunjuk, sebesar Rp 3,4 miliar.
“Anggaran tersebut untuk drainase, pengaspalan jalan, pavingisasi, sarpras Posyandu, dan lainnya,” pungkasnya. (ywd)
