SOWAN : Menag Fachrul Razi mendapat sambutan hangat dari KH. Anwar Mansur, Pengasuh Ponpes Lirboyo (Muhamad Mahbub / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Usai dilantik pada 23 Oktober lalu, Jenderal (Purn) H. Fachrul Razi melakukan kunjungan safari kepada tokoh ulama di Kediri, Kamis (21/11). Dikunjungi pertama, Ponpes Lirboyo kemudian dilanjutkan Ponpes Ploso. Ketua Tim Bravo 5, merupakan relawan pendukung Jokowi – Ma’ruf ini, dikonfirmasi usai pertemuan di Gedung Yayasan HM Lirboyo, menyampaikan kehadirannya terkait meminta nasihat terkait antisipasi radikalisme.

Rombongan tiba sekira Pukul 14.00wib ini langsung menuju ruang pertemuan, awak media pun diberikan kesempatan mengabadikan gambar saat penyerahan buku tentang kebangsaan merupakan karya alumni santri Lirboyo. Lelaki kelahiran Banda Aceh 72 tahun silam ini, dikonfirmasi usai acara menyampaikan bahwa dirinya atas seijin Presiden berkunjung ke Kediri.

“Sebenarnya hari ini ada sidang kabinet tapi saya lapor ke Pak Jokowi pamit ke Pondok Lirboyo. Bahkan bapak presiden menyampaikan salam. Bahwa misi kita sama dengan temen-teman NU, bagaimana membangun umat dan bangsa ini secara bersamaan. Kami juga menerima banyak nasihat, bagaimana ke depan mampu menekan masalah radikalisme,” terang Fachrul Razi.

Terkait keberadaan ASN dijadikan garda terdepan, Menag meninggatkan agar tidak menyebarkan ujar kebencian terhadap Pancasila atau memposting kata-kata yang terkait ujaran kebencian.

“Bahwa NU dan Muhammadiyah tidak usah digandeng, karena telah sejalan dengan misi utama. Kepada PNS jangankan sampai menyebarkan kebencian terhadap Pancasila. Meski hanya kasih jempol saja, sudah menunjukan dia tidak punya potensi dan harus kita panggil kemudian kita bina,” tegas purnawirawan dengan bintang lima dipundaknya.

Bahkan dengan tegas, bila setelah dilakukan pembinaan namun PNS tersebut masih berulah, maka akan diberi sangsi tegas. “Kalau tidak bisa dibina ya berarti jatuhkan sangsi. Sangsi tergantung dengan apa kesalahannya. Kalau terlalu tinggi masuk ke jalur hukum,” ungkapnya. Tidak lebih satu jam, rombongan Menag kemudian melanjutkan perjalanan ke Pondok Ploso.

Pesawat Sempat Gagal Landing

SOWAN : Menag Fachrul Razi bersama KH. Zaenudin Djazuli Pengasuh Ponpes AL Falah Ploso (Ahmad Mafruchi / duta.co)

Fachrul Razi mengakui kendala keterlambatannya karena pesawat yang ditumpanginya susah landing hingga memakan waktu selama 30 menit. “Tadi waktunya pendek sekali, saya berjanji lain kali akan datang untuk minta petunjuk ke beliau-beliau ini. Karena tadi pesawat gak bisa landing ground. Ada di atas itu hampir setengah jam, sehingga waktunya sudah terbatas sekali,” jelasnya.

Pertemuan di Ponpes Ploso pun lebih bersifat silahturahim biasa, menginggat saat menjadi Wakil Panglima TNI, Fachrul Razi telah akrab dengan Kyai Din, sapaan akrab KH. Zainnudin Djazuli. Tidak lebih dari 30 menit pertemuan, rombongan disambut sejumlah ulama termasuk Ketua PCNU Kabupaten Kediri, KH. Ma’mun Djazuli kemudian kembali ke Jakarta melalui Bandara Juanda. (bub/rci/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry