
SURABAYA | duta.co – Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya menggelar acara bertajuk “Bincang Muda: Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Negara Hukum” pada Rabu (26/3/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber dari kalangan akademisi, mahasiswa, hingga legislatif.
Kegiatan tersebut bertujuan membangun kesadaran generasi muda dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan globalisasi dan pengaruh ideologi asing. Diskusi ini juga melibatkan siswa SMA sebagai peserta aktif dalam memahami peran Pancasila di negara hukum.
Sejumlah narasumber hadir dalam acara ini, di antaranya Yordan M. Batara-Goa, S.T., M.Si. (Ketua Bapemperda/Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan), Kenneth Miloslavic Sugianto (mahasiswa UPH Surabaya), Edward Marcellino Tri Utomo, Frederica Celia Suwono, dan Devis Heriyanto.
Dalam pemaparannya, Yordan M. Batara-Goa mengapresiasi langkah UPH Surabaya yang mengadakan diskusi bertema Pancasila dengan pendekatan santai tetapi mendalam. Menurutnya, kecintaan generasi muda terhadap Pancasila mulai menurun, sehingga upaya edukasi seperti ini sangat penting.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh UPH Surabaya. Mengajak generasi muda berdiskusi tentang Pancasila ini penting, karena berdasarkan survei, kecintaan terhadap Pancasila cenderung menurun. Dengan suasana yang santai dan menyenangkan, nilai-nilai Pancasila bisa lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Yordan.
Ia menegaskan bahwa di era globalisasi, tantangan terhadap Pancasila semakin besar. “Di luar sana, berbagai ideologi asing bermunculan yang bisa membuat generasi muda melupakan kecintaan terhadap bangsa. Oleh karena itu, kita harus terus membicarakan Pancasila agar menjadi bagian dari kehidupan mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Kenneth Miloslavic Sugianto menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di tengah derasnya arus globalisasi dan perbedaan budaya.
“Peran kita sebagai anak muda sangat penting dalam mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya globalisasi dan perbedaan budaya, Pancasila menjadi perekat yang menyatukan kita. Melalui diskusi ini, kami memahami berbagai ancaman yang menghambat implementasi Pancasila dan pentingnya hukum tata negara sebagai landasan kepastian hukum,” jelas Kenneth.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam sesi diskusi, salah satu siswa menanyakan tantangan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurutnya, korupsi merupakan ancaman utama terhadap nilai Pancasila yang harus diberantas melalui penegakan hukum yang adil.
“Kami tadi membahas bahwa korupsi adalah ancaman utama terhadap nilai Pancasila. Solusi preventifnya adalah menegakkan hukum tata negara secara baik, karena kepastian hukum akan menjamin persatuan dan kesatuan bangsa,” tuturnya.
Dr. Agustin Widjiastuti, S.H., M.Hum., dosen pengampu mata kuliah Hukum Tata Negara di UPH Surabaya, menegaskan bahwa acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk melatih keberanian berbicara dan memahami implementasi nilai Pancasila dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Acara ini bertujuan melatih mahasiswa agar berani berbicara dan memahami hukum tata negara sebagai aturan yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Kami ingin agar mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga bisa mempraktikkan nilai-nilai Pancasila setelah mereka lulus nanti,” kata Dr. Agustin.
Diskusi ini juga melibatkan siswa SMA Santo Hendrikus yang antusias berdiskusi mengenai isu-isu aktual, termasuk pemberantasan korupsi dan peran hukum dalam menjaga nilai Pancasila.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa dan generasi muda bisa memiliki jiwa integritas, mengutamakan kepentingan bersama, dan menjadi bagian dari solusi atas tantangan bangsa,” pungkasnya.
Ketua panitia acara, Amadeus Farel Ksatria, menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta, terutama siswa SMA yang aktif bertanya dan berdiskusi sepanjang acara.
“Antusiasme dari adik-adik SMA Santo Hendrikus sangat luar biasa. Dari awal hingga akhir acara, banyak yang aktif mengajukan pertanyaan. Harapan kami, acara seperti ini dapat terus diselenggarakan oleh lebih banyak universitas, agar semakin banyak generasi muda yang memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila,” ungkap Amadeus.
Dalam kesempatan ini, Dr. Fajar Sugianto, Kaprodi Fakultas Hukum UPH Surabaya, juga memberikan sambutan melalui video. Ia menyambut baik kegiatan diskusi ini sebagai langkah positif dalam menanamkan nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.
Dengan adanya diskusi ini, UPH Surabaya berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Langkah ini menjadi wujud nyata dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia di tengah dinamika global. (gal)