APLIKASI UNUSA : Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng menjelaskan kepada mahasiswa tentang e-Sarogan yang akan diterapkan untuk sistem perkuliahan 2017 ini. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co –  Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mulai mengurangi penggunaan kertas dalam sistem perkuliahan. Karena itu, kampus NU yang dulu bernama Stikes Yarsis itu memperkenalkan Electronic Sorogan. Sebuah sistem pembelajaran  dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Sorogan sendiri dikenal di kalangan pondok pesantren di mana para santri biasanya menyodorkan hasil pembelajarannya kepada sang kiai untuk dikoreksi. Unusa sebagai kampus NU mencoba untuk melestarikan tradisi itu dengan cara elektronik.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Mohammad Nuh mengatakan latar belakang penerapan e-Sarogan ini karena dunia pendidika  tidak bisa lagi dilepaska  dari kemajuan teknologi. Apalagi saat ini sudah mulai memasuki revolusi industri keempat di mana sudah masuk era internet of things.

“Sebenarnya kita sudah terlambat. Harusnya 2014 lalu. Tapi karena kita masih baru lahir ya tidak ada salahnya kita terapkan sekarang,” ungkap Mohammad Nuh di sela Jalan Santai Dies Natalis ke-4 Unusa, di kampus B Jemursari, Minggu (14/5).

Dalam menerapkan e-Sorogan ini, Unusa akan bekerjasama dengan Samsung untuk empat hal yakni pengadaan, penyiapan sistem, pelatihan-pelatihan serta pemanfaatan jaringan terutama di perguruan tinggi lainnya.  “Bukan tanpa alasan kami menggandeng Samsung. Yang terpentinf, Samsung akan melatih dan meng-up grade pengetahuan- pengetahuan teknologi terbarunya buat dosen dan karyawan,” tandas Nuh.

Untuk menyukseskan e-Sarogan ini, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK)  akan menjadi pilot project. Mulai tahun kuliah 2017 ini seluruh mahasiswa FK akan mendapatkan Samsung Tab secara gratis. “Kita pilih FK karena jumlah mahasiswanya relatif stabil. Sekaligus FK ini jadi andalan kita. Juga, FK ini tidak boleh ketinggalan teknologi. Ilmu kedokteran terus berkembang. Kita tidak ingin ketinggalan,” tandas Nuh.

Nantinya, seluruh mahasiswa juga akan mendapatkan tab Samsung ini secara gratis. Rektor Unusa, Achmad Jazidie mengaku dengan cara ini nantinya mahasiswa tidak perlu lagi membawa buku yang tebal. Karena semua mata kuliah sudah terangkum menjadi satu di tab tersebut. Bahkan menulis dan berbicara sudah secara otomatis terekam dan tersimpan. “Semoga akan menjadi sebuah sistem yang memudahkan kita dalam perkuliahan,” tandasnya.

Sistem ini pun diapresiasi Wakil Gubernur (Wagub) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. “Santri memang harus melek teknologi. Kita harus mengapresiasi terobosan Unusa ini,” ungkapnya usai membuka secara resmi jalan santai Unusa.

Untuk membatasi mahasiswa menggunakan tab ini hanya untuk perkuliahan, Unusa akan menerapkan siatem wilayah atau timer. Jika menggunakan wilayah, maka di radius berapa kilometer tablet ini hanya bsa diguanakan untuk perkulian. Begitupun ketika menggunakan sistem timer maka dalan jangka waktu tertentu tab hanya bisa digunakan untuk perkuliahan. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry