KERJASAMA : Penandatanganan MoU antara Unusa dan PENS. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Dalam MoU tersebut mencakup empat bidang, yaitu Penelitian, Pendidikan, Pengabdian Masyarakat, dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UNUSA Prof. Dr.  Jazidie, M.Eng. dan Direktur PENS, Dr. Zainal Arief, ST., MT., yang disaksikan Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA.

Dalam sambutannya, Mohammad Nuh mengatakan kerjasama ini merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh UNUSA dan PENS. Dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0, dimana paradigma kompetisi telah bergeser ke arah kolaboratif dan sinergi.

“Saat ini konsep persaingan sudah bergeser menjadi kolaboratif atau sinergi. Dari yang sebelumnya dependen ke independen lalu sekarang ke interdependen. Lembaga yang sadar melakukan ini akan bisa terus tumbuh dan berkembang,” kata Nuh.

Sementara, Rektor Unusa, Ahmad Jazidie mengatakan, dengan kerjasama ini maka UNUSA dan PENS akan bisa saling melengkapi.

“Semoga kerjasama dua institusi ini dapat membawa kemajuan bagi keduanya. PENS dengan keunggulan teknologi keteknikannya, kemudian UNUSA memiliki keunggulan di bidang kesehatan. Insya Allah nantinya akan bisa saling mengisi,” kata Jazidie.

Lebih lanjut Jazidie mengatakan teknologi yang dikembangkan oleh PENS di dunia kesehatan, dapat dikembangkan secara bersama dan diuji melalui kerjasama ini.

“Contohnya seperti mengembangkan teknologi di bidang Teknik biomedika. Kedua institusi bisa bersama-sama mengembangkan, menguji, dan mengambil manfaatnya,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Direktur PENS, Zaenal Arief mengatakan kerjasama dengan UNUSA merupakan kesempatan yang baik bagi PENS.

“Kami membutuhkan kolaborasi dengan UNUSA karena kampus ini banyak mengerjakan bidang yang terkait dengan dunia kesehatan,” ujarnya.

“Kami membutuhkan data-data kesehatan terutama yang ada di rumah sakit, karena sangat penting untuk penelitian di bidang teknologi,” tambahnya.

Sehingga, lanjut Zaenal, UNUSA juga dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di PENS.

“Apa yang dibutuhkan UNUSA di PENS bisa menyediakan. Begitu pula sebaliknya, kalau di PENS membutuhkan UNUSA, maka kebutuhan itu akan saling melengkapi,” tambah Zaenal Arif.

Kerja sama ini disambut baik oleh Dekan Fakultas Teknik UNUSA, Dr. Istas Pratomo, ST., MT.

Ia mengungkapkan bahwa kerja sama ini sudah direncanakan sejak lama namun baru terealisasikan sekarang.

Menurutnya, kerja sama ini merupakan langkah awal melahirkan inovasi-inovasi di bidang teknologi kesehatan.

“Sudah lama kami merencanakan kerja sama ini tapi baru bisa terlaksana sekarang. Karena sebenarnya UNUSA dan PENS ini adalah satu keluarga. Kami sama-sama memiliki Prof Nuh,” ungkap Istas.

Istas juga menjelaskan kolaborasi antara UNUSA dan PENS ini sangat penting, karena PENS adalah politeknik nomor satu di Indonesia, bahkan yang nomor dua nilainya jauh di bawahnya. Sedangkan di bidang kesehatan sangat membutuhkan teknologi.

“PENS terkenal di bidang tekniknya. Mereka jago membuat robot. Sedangkan UNUSA terkenal dengan ilmu kesehatannya,” kata Dekan Fakultas Teknik UNUSA.

Lebih lanjut, Istas mengatakan bahwa dunia kesehatan sangat membutuhkan teknologi. Karena manusia memiliki keterbatasan sehingga perlu ditunjang peralatan.

“PENS juga perlu UNUSA sebagai partner untuk mengembangkan dan uji coba teknologi,” katanya.

“Jadi nanti prosesnya, UNUSA mengetahui algoritma sosialnya dan PENS akan memasukkan algoritma itu ke dalam algoritma teknologinya. Sehingga kolaborasi ini sangat pas,” jelas Istas.

Ke depan, PENS bisa memanfaatkan unit dan fasilitas yang ada di bawah YARSIS seperti RSI Jemursari. Sehingga ini bisa menjadi tempat untuk inovasi pengembangan teknologi rumah sakit.

Kata Istas, dosen dua kampus ini juga akan melaksanakan program-program penelitian bersama. Penelitian yang dilakukan nantinya tidak hanya dari satu kampus tapi atas nama UNUSA dan PENS.

Demikian juga kedua pihak juga akan saling tukar dosen sesuai kompetensi ilmu masing-masing. Dosen PENS mengajar di UNUSA dan sebaliknya dosen UNUSA mengajar di PENS.

“Tidak hanya dosen, tapi mahasiswa UNUSA dengan PENS juga akan merasakan manfaat dari kerjasama ini. Misalnya, mahasiswa kami akan mengikuti mata kuliah teknologi di PENS, dan mahasiswa PENS akan mengikuti kuliah di UNUSA,” tuturnya.

“Begitu juga dengan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), ketuanya bisa dari sini, anggotanya dari sana, atau sebaliknya. Jadi atas nama dua kampus, ” imbuh Istas.

Selain itu juga dengan kegiatan pengabdian masyarakat dan pengembangan SDM  juga dirancang program secara bersama.

“Dengan demikian, kerja sama ini akan menjadi langkah awal untuk melahirkan inovasi-inovasi dibidang teknologi kesehatan,” ujar Istas. rud/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry