SURABAYA | duta.co – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terus unjuk gigi untuk menjalin kerjasama internasional. Kali ini Unusa menggandeng Taipei Medical University (TMU) terutama kerjasama fakultas kedokteran (FK).
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan Kamis (13/7) di sela-sela acara Surabaya International Health Conference (SIHC) yang digelar di Hotel Papilio. Wakil Dekan 1 FK Unusa, Dr dr Handayani dan perwakilan (TMU) Prof Tsan Han Liou didampingi Rektor Unusa, Pof Dr Ir Achmad Jazidie, MEng.
“Kerjasama ini untuk mengembangkan kolaborasi dalam bidang penelitian, pembelajaran mahasiswa, pertukaran dosen dan mahasiswa dan kerjasama lainnyw,” ujar dr Handayani.
Dalam hal penelitian, kata Handayani, diharapkan ada penelitian bersama yang bisa menghasilkan sebuah penemuan yang saling menguntungkan.
Karena dikatakan Handayani, TMU memiliki banyak kelebihan karena memang sudah lama berdiri. Kelebihan itu di antaranya bidang molekular biologi, penanganan penyakit degeneratif misalnya kanker yang berbeda dengan teknik pengobatan dunia barat.
“Tapi yang penting juga, Taipei punya keunggulan pengembangan obat tradisional. Kita ingin mengkolaborasikan obat tradisional Indonesia dengan sana,” tuturnya.
Diakui Handayani, masalah obat tradisional ini memang perlu dikembangkan. Apalagi Indonesia sangat kaya dengan aneka jenis kekayaan alam yang bisa dikembangkan untuk pengobatan medis.
Memang, kata Handayani, semua membutuhkan proses melalui berbagai penelitian dan uji laboratorium. Sehingga obat tradisional bisa direkomendasikan sebagai pengobatan yang diakui secara medis.
“Kalau Indonesia bisa melakukan itu betapa ini akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Unusa akan mengawali semua itu,” tandasnya. end