Gambar yang viral di medsos nahdliyin. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Imam Budi Utomo, Mantan Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Jambangan, Surabaya, meminta orang-orang yang suka menyebar hoaks, apalagi terkait dengan keyakinan, berhenti. “Hari ini netizen NU sibuk memelototi foto editan dari akun Jarwo ‘Grup Ngaji Kyai NU’ yang diposting Senin, 27 Desember 2021. Foto itu menggambar anak-anak Ansor berdoa di Gereja. Sungguh, editan seperti ini berbahaya,” jelas Imam kepada duta.co, Selasa (28/12/21).

Menurut Imam, perlu ada klarisifikasi agar netizen tidak ikut terprovokasi. “Padahal, yang benar itu acara Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PAC Benjeng Gresik yang sudah berlangsung lama, tahun kemarin. Dan, bertempat di Masjid Al Muttaqien Batara. Kok tega mengedit foto kemudian tersebar di medsos.  Lalu ada narasi seakan-akan anak Ansor sedang beraktivitas di Gereja. Ada tulisan: Kalo kalian punya tempat ibadah sendiri, ngapain doa di tempat ibadah orang lain. Ini kan berbahaya, dosa,” tegasnya.

– Imam Budi Utomo, Mantan Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Jambangan, Surabaya. (FT/IST)

Tugas kita, jelas Imam, bukan sekedar melawan hoaks, tetapi menghentikan provokator, itu jauh lebih penting. “Pabriknya jelas bukan kader NU. Bukan anak bangsa yang cinta damai. Ini pasti buatan orang yang ingin membentur NU dengan umat Islam lain,” urainya.

Sadar Adu Domba

Masih menurut Imam, warga NU dan umat Islam di Indonesia, harus segera sadar, bahwa, NU itu Ormas Islam terbesar di Indonesia, bahkan dunia, yang  punya andil sangat besar dalam menjaga kemaslahatan Indonesia sesuai dengan amanah muassis NU.

“Nah, di sini NU menjadi incaran banyak kekuatan.  NU ini terlalu seksi untuk dibicarakan, bahkan jadi bahan permainan politik kepentingan. Maka, sudah seharusnya NU tidak terpancing menanggapi arus permainan yang mau ingin mengadu domba NU dengan ormas Islam lainnya. Ini persis dengan gambar hoax acara Rijalul Ansor Gresik yang diedit menjadi acara di Gereja, targetnya umat Islam lain marah, ikutan share,  akhirnya muncul ribut antara warga NU dengan ormas lainnya,” terangnya.

Selain itu, katanya, ada lagi list (daftar) dai. Diberi judul “Daftar Penceramah Level Nasional Wahabi, HTI dan PKS”.

“Ini apa-apaan? Lucunya, banyak yang share juga agar kita percaya. Masih juga ada yang tanya, validkah ini? Ya sudah jelas hoaks. Saya tidak yakin itu buatan orang Islam, karena targetnya, jelas, agar umat Islam berantem. Saya ini cinta PKS, saya Ansor mantan Ketua Ansor Kecamatan Jambangan, Surabaya,” ujarnya.

Seharusnya, tambahnya,  yang kita lawan adalah gerakan pengrusakan budaya bangsa seperti pornografi, LGBT, ideologi komunis yang jelas-jelas memusuhi agama. “Kan aneh, di satu sisi kita ini berusaha merangkul non-muslim, di sisi lain mengesankan sesama muslim berantem. Maka, haram dalam agama membuat firqoh seperti itu. Cukup bermanhaj Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdliyah, tidak perlu sibuk menjelekkan yang lain,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry