Ketua Pelaksana Dr Ayun Maduwinarti, Ketua LPPM Aris Heri Andriawan dan Wakil Rektor I Harjo Seputro dengan beberapa perwakilan dari Desa Minggirsari usai penyerahan program kerja matching fund. DUTA/ist

BLITAR | duta.co  Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya secara resmi merealisasikan kegiatan Matching Fund 2021 pada Jumat (1/10/2021).

Pada kegiatan perdana ini, Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar menjadi desa yang terpilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan secara resmi dimulai dengan penyerahan program kerja Matching Fund yang dimulai sejak 2 Oktober hingga 15 Desember mendatang oleh Ketua Pelaksana Dr Ayun Maduwinarti serta Ketua LPPM, Aris Heri Andriawan dan Wakil Rektor I, Harjo Seputro  kepada pihak desa.

Program Matching Fund merupakan salah satu program dari Kemendikbudristek RI sebagai rangkaian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pada pelaksanaannya, Untag Surabaya akan mengaplikasikan 23 topik kegiatan yang melibatkan dosen dan mahasiswa guna mengembangkan potensi, mendukung ekonomi kreatif hingga menyiapkan Desa Minggirsari menjadi Desa Wisata Pendidikan.

Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro dalam rilisnya Senin (4/10/2021) mengatakan pelaksanaan Matching Fund 2021 di Desa Minggirsari mampu menjadi sarana peningkatan dan perluasan manfaat Perguruan Tinggi pada masyarakat.

Selain itu, dengan adanya program Matching Fundmahasiswa mampu mendapat pembelajaran dengan langsung memberikan solusi permasalahan pada masyarakat sesuai sasaran yang dituju.

“Outputnya nanti desa Minggirsari dapat membuat studi ekonomi kreatif yang dapat berkelanjutan dengan hasil akhir masyarakat menjadi lebih sejahtera dan kompetensi lulusan Untag Surabaya dapat berdaya saing,” ujar Harjo.

Kegiatan disambut baik oleh pihak Kabupaten Blitar. Asisten 2 Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Blitar, Ulfi Zulfikar Zuqzas berterima kasih kepada Untag Surabaya mewakili Bupati Blitar karena telah memilih salah satu desa di Blitar sebagai tempat pengimplementasian program MBKM proyek di desa. “Kami sangat mengapresiasi adanya berbagai program pengabdian masyarakat serta penelitian Untag Surabaya yang telah mencakup banyak bidang. Semoga menjadi spirit bagi masyarakat desa agar menjadi mandiri dan sejahtera,” harap Ulfi.

   Adanya 23 program yang dicanangkan Untag Surabaya dengan mencakup pendampingan UMKM, karang taruna, digitalisasi hingga kelompok pertanian dan penggiat wisata menjadi stimulus desa agar mampu mewujudukan desa menjadi Pusat Studi Ekonomi Kreatif dan Wisata Pendidikan. Hal  ini  mendapat antusiasme oleh Kepala Desa Minggirsari, Eko Hariadi.

 “Desa Minggirsari sangat terbantu dengan mendapatkan pembinaan dengan memanfaatkan potensi desa yang ada sesuai dengan tujuan desa sebagai Pusat Studi Ekonomi Kreatif dan Wisata Pendidikan. Terima kasih banyak atas energi positifnya dari Untag Surabaya,” ungkapnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry