KECAP KEDELAI GMAXNU: Kepala Laboratorium Halal Center LPPM Unisma Dr Nour Athiroh AS SSi MKes sedang menguji produk Kecap Kedelai buatan NU Kabupaten Malang. (duta.co/rio)

MALANG | duta.co – Universitas Islam Malang (Unisma) menunjukkan jati diri sebagai kampus peneliti. Selain getol melakukan berbagai riset, juga kerap menunjukkan berbagai hasil karya penelitian yang dapat langsung dirasakan masyarakat dan bermanfaat bagi umat. Hingga kepercayaan dari pemerintah pun datang dengan mengucurkan dana Rp15 miliar khusus untuk dana penelitian.

JURNAL PENELITIAN: Kepala LPPM Unisma Dr Ir H Masyhuri Mahfudz MP menunjukkan jurnal karya penelitian dosen-dosen Unisma yang membanggakan. (duta.co/rio)

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Malang (Unisma) Dr Ir H Masyhuri Mahfudz MP mengatakan, pihaknya membuat program yang disebut Klinik Proposal. Dalam hal ini, LPPM memantau dan menagih output riset seluruh dosen berupa jurnal-jurnal dan buku ajar agar para dosen di Unisma terpacu melakukan penelitian.

“Alhamdulillah dengan begitu amanah dari pemerintah melalui Kementrian Riset dan Tekhnologi Pendidikan Perguruan Tinggi (Kemenritekdikti) yang mencapai Rp15 miliar dapat kami serap. Sampai saat ini sudah banyak hasil penelitian yang dapat dirasakan masyarakat dan bermanfaat untuk umat,” ujar Masyhur ditemui di Kampus Unisma, Rabu (23/8).

Geliat para dosen di Unisma untuk melakukan penelitian memang luar biasa. LPPM kemudian memetakan beberapa penelitian dalam rencana induk penelitian, yang terbagi menjadi empat aspek, di antaranya keagamaan dan pendidikan, teknologi sumber daya alam, sosial dan humaniora, serta gender.

“Semua aspek tersebut payung induknya pada ketahanan dan keamanan pangan yang dapat diterjemahkan ke aspek agama berupa kehalalan produk, sisi kedokteran berupa kesehatan produk, dan sebagainya,” kata Masyhuri kemudian.

Sampai saat ini, hasil riset Unisma yang dapat dirasakan oleh umat di antaranya rekayasa sosial pada tanaman singkong, dengan teknologi tepat guna yang kemudian menghasilkan tepung bernutrisi tinggi hasil elaborasi. Juga ada bioetanol dan suplemen pakan ternak yang sulit diperoleh saat kemarau, yang dihasilkan dari limbah kulit singkong.

Selain itu, kampus ini mengembangkan hasil penelitian potensi kembar pada kambing, dengan molekuler deteksi dini kemampuan kelahiran kembar pada kambing peranakan etawa, yang hasil produksi perkembangan jauh lebih pesat, lantaran potensi melahirkan anak kambing lebih dari satu semakin besar.

Tak kalah menariknya, seperti yang ditambahkan oleh Kepala Laboratorium Halal Center LPPM Unisma Dr Nour Athiroh AS SSi MKes bahwa ada hasil penelitian Unisma yang dinamai Bionisma 17, yakni suplemen multibakteri probiotik kompleks yang dapat menghilangkan bau pada kandang dan kotoran ternak, juga dapat menyembuhkan ternak sakit, serta mencegah ternak terjangkit berbagai penyakit.

“Kami juga kerja bareng dengan NU Kabupaten Malang dalam memproduksi kecap kedelai yang sehat dan aman dikonsumsi, bebas dari formalin, rodamin atau zat pewarna, dan logam berat. Nama produknya Kecap Kedelai GMaxNU,” tutur Nour Athiroh. (rio)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry