Suasana banjir di Desa Kedungpapar, Sumobito. (FT/IST)

JOMBANG | duta.co – Warga Jombang yang langganan banjir, mulai panik. Apalagi, Rabu (22/1) malam hingga Kamis (23/1/25) dini hari hujan terus mengguyur sejumlah daerah, terutama di hulu seperti Kecamatan Bareng dan Wonosalam.

Dalam pantuan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang Kamis (23/1) sekitar pukul 00.00, banjir di wilayah hulu sudah surut, tapi beberapa wilayah hilir harus bersiaga. “Mulai masuk rumah, alamat kerja bakti,” demikian Heri, Ketua RW di Desa Kedungpapar, Sumobito, Jombang.

Di wilayah hilir seperti Mojoagung dan Sumobito, ia menjadi tumpahan debit air dari Kecamatan Bareng yang mengalir deras ke bawah. “Rabu malam, memang sempat ada banjir di beberapa lokasi di Kecamatan Bareng, air juga terlihat cukup deras, namun hingga pukul 23.30, air dipastikan sudah surut. Giliran hilirnya,” terang Stevy Maria, Supervisor Pusdalops BPBD Jombang seperti dikutip radarjombang.jawapos.com

Stevy Maria yang akrab dipanggil Pepi, menjelaskan, banjir yang sempat menggenangi wilayah Bareng itu juga merupakan banjir luapan dari sejumlah sungai yang penuh akibat derasnya hujan. “Jadi sama sebenarnya, di sana juga banjir luapan sungai, namun karena konturnya perbukitan, jadi terlihat air mengalir sangat deras,” terangnya.

Setelah wilayah hulu mulai surut, sejumlah wilayah hilir kini disebutnya mulai harus bersiaga. Tiga kecamatan di bawah Kecamatan Bareng, seperti Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Mojoagung hingga Kecamatan Sumobito mulai tergenang. “Ini penyakit lama, mestinya pemerintah bisa mengantisipasinya,” tegas warga Sumobito kepada duta.co.

Menurut data BPBD Jombang, di Kecamatan Mojowarno, ia menyebut banjir masih mengalami tren naik di Desa Selorejo juga Desa Grobogan. Sementara di Kecamatan Mojoagung, banjir juga menggangi permukiman di Desa Karangwinongan, Desa Mojotrisno, hingga yang terparah di Desa Kademangan. “Beberapa desa lain seperti Karobelah, Betek, Mancilan dan Miagan juga masih harus bersiap,” lontarnya.

Selain itu, beberapa desa di Kecamatan Sumobito, disebutnya kemungkinan besar akan terdampak banjir ini. Utamanya desa-desa yang berada di pinggir aliran Kali Gunting dan Sungai Ngotok Ring Kanal. “Seperti Talun Kidul, masih bisa naik lagi, Madyopuro juga,” imbuhnya.

Hal itu, disebutnya mengacu pada ketinggian air di Dam Balongsono di Sumobito. “Di Balongsono pantauan hingga pukul 23.30 Rabu malam fiskalnya 450 dari maksimal 500, dan dam di atasnya masih memungkinkan naik, misal pantauan Dari Dam Slombong hingga Dam Catakgayam masih lumayan,” lontarnya.

Selain genangan yang masih tinggi, Rabu malam juga dilaporkan adanya salah satu tanggul sungai besar di Karangwinongan, Mojoagung yang mengalami jebol. “Ya, kami dapat laporan soal itu, tim sedang mengecek ke sana untuk melihat seberapa besar kerusakan dan dampaknya,” pungkasnya.

Mestinya, banjir yang sudah bertahun-tahun menjadi langganan ini, bisa teratasi dengan baik. Tetapi, faktanya, Pemkab Jombang tidak mampu memberikan solusi. “Pembangunan di Jombang sangat kurang responsif terhadap ancaman bencana, termasuk banjir. Akibatnya, warga terus menjadi korban,” terang salah seorang warga Mojoagung kepada duta.co, Kamis (23/1/25). (din)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry