SURABAYA | duta.co – Perhelatan akbar Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 yang terselenggara di Universitas Airlangga (Unair) resmi berakhir.
Upacara penutupan berlangsung meriah pada Jumat (18/10/2024) malam, di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus MERR-C Unair.
Penutupan PIMNAS menjadi salah satu momen paling dinanti bagi para peserta. Pasalnya, tidak hanya menandai berakhirnya acara, tetapi upacara penutupan sekaligus menjadi ajang penyerahan penghargaan pada para pemenang.
Piala tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ir Suharti MA PhD kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof Drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K). Unhas berhasil mengantongi 19 medali, dengan rincian 9 medali emas, 6 medali perak, dan 4 medali perunggu untuk kategori poster dan presentasi. Selain itu, tim Unhas juga berhasil meraih 1 gelar juara favorit pada kategori poster. Tidak hanya itu, 3 mahasiswa Unhas juga memperoleh penghargaan individu sebagai Mahasiswa Bertalenta.
Sementara itu, peringkat kedua dan ketiga terbaik pada PIMNAS 37 masing-masing diraih oleh Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Sepuluh November. Kemudian, Universitas Brawijaya menyusul di posisi keempat; Institut Pertanian Bogor di posisi kelima; Universitas Negeri Malang di posisi keenam. Posisi ketujuh diraih oleh Universitas Airlangga; posisi kedelapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya; posisi kesembilan Universitas Negeri Yogyakarta; dan posisi kesepuluh diraih oleh Politeknik Negeri Malang.
Terlepas dari penghargaan yang diperoleh, seluruh peserta PIMNAS telah menyajikan karya membanggakan. Tentunya masih ada banyak kesempatan di depan untuk menunjukkan karya dan prestasi membanggakan lainnya, termasuk pada PIMNAS ke-38 mendatang.
Apresiasi sebesar-besarnya diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud-Ristek, Ir Suharti MA PhD. “Bayangkan, 525 tim dari 118 perguruan tinggi, yang terpilih dari 43.000 tim. Artinya hanya 1,2 persen saja dari yang mendaftar yang bisa bersama-sama kita di sini. Dan tentunya apresiasi untuk semua peserta, pembimbing yang sudah berpartisipasi pada pimnas,” ujarnya penuh bangga.
Tidak hanya menjadi tuan rumah, UNAIR juga berpartisipasi aktif sebagai finalis PIMNAS. UNAIR berhasil membawa pulang sepuluh medali dari beberapa kategori. Pada kategori poster, UNAIR berhasil menyabet dua emas pada skema PKM-KC (Karya Cipta) dan PKM-GFT (Gagasan Futuristik). Menariknya, perolehan emas pada skema PKM-KC adalah kali pertama bagi UNAIR.
Menjadi sejarah baru, Muhammad Adam Wildan, ketua tim PKM-KC yang memperoleh medali emas, menyampaikan rasa bangganya.
“Medali emas kami ini, merupakan medali emas di bidang PKM-KC pertama UNAIR. Hal ini menjadi pengalaman luar biasa bagi kami,” ungkapnya dengan bangga. Selain emas, tim yang dinahkodai Sirojuddin Kholil Muhammad pada skema PKM-RE (Riset Eksakta) juga berhasil meraih medali perak.
Sementara itu, pada kategori presentasi, UNAIR memborong ketiga medali sekaligus. Dengan rincian, 1 emas pada skema PKM-KC; 2 perak pada skema PKM-RSH (Rist Sosial Humaniora) dan PKM-RE; serta 4 perunggu pada skema PKM-K (Kewirausaaan), PKM-KC, dan PKM-GFT.
Didapuk sebagai Mahasiswa Bertalenta, tentu menjadi kebanggaan tersendiri tak terkecuali bagi Fany. Namun, keberhasilan mendapatkan gelar itu tentu bukan tanpa persiapan matang. Saya mempersiapkan diri dengan banyak latihan, mulai dari public speaking hingga sesi tanya jawab. Jadi, ketika juri mengajukan pertanyaan, saya bisa menjawab secara komprehensif,” ujarnya.
Dengan raihan sejumlah medali itu, UNAIR berada di posisi ketujuh perguruan tinggi dengan raihan medali terbanyak. Capaian ini tentu saja perlu untuk ditingkatkan ke depan, khususnya pada PIMNAS ke-38 yang akan berlangsung pada 2025 mendatang. ril/hms