
Yunita, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur menyerahkan penghargaan kepada Cak Hasan, Senin (25/8/2025) di sela inagurasi PKKMB 2025.
Yunita mengaku perluasan kerjasama dengan kampus itu perlu dilakukan. Karena hingga kini literasi dan inklusi finansial masih belum maksimal.
“Kita terbuka untuk kerjasama edukasi agar bisa lebih luar menyebarkan literasi dan inklusi keuangan,” tuturnya dalam pidatonya.
Dari survei yang dilakukan OJK pada 2024 lalu, indeks literasi keuangan sebesar 65,43 persen di mana literasi keuangan konvensional sebesar 65, 08 persen dan syariah sebesar 39,11 persen. Sementara inklusi keuangan sebesar 75,02 persen dimana keuangan konvensional sebesar 73,55 persen dan keuangan syariah sebesar 12,88 persen.
Dihadapan maba juga, Yunita mengungkapkan jumlah investor saham hingga Juli 2025 yang mencapai 1,9 juta SID. “Kamk perkenalkan cara berinvestasi dengan benar. Memberikan bekal pengetahuan dan literasi,” katanya.
Yunita juga berpesan pentingnya literasi. Dengan memahami berbagai hal tentang keuangan maka akan bisa menghindari berbagai hal negatif yang biasanya dialami banyak anak muda.
“Melakukan analisis keuangan untuk kebutuhan sehari-hari itu penting. Tolong tdipikirkan tindakan misalnya kalau mau memakai paylater dan sejenisnya. Agar tidak terjerat pinjol,” jelasnya. lis




































