UNESA memperkenalkan olahraga Petanque
Dr Abdul Hafidz bersama KH Muhammad Toyib saat pembukaan Kegiatan PKM memperkenalkan olahraga Petanque sebagai sarana efektif untuk meningkatkan kesehatan dan membentuk karakter di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ula, Nglawak, Kabupaten Nganjuk, Sabtu (26/7/2025)

NGANJUK | duta.co  – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) terus meningkatkan perannya dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada peningkatan kualitas santri. Kali ini, UNESA memperkenalkan olahraga Petanque sebagai sarana efektif untuk meningkatkan kesehatan dan membentuk karakter di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ula, Nglawak, Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan PKM yang berlangsung pada Sabtu (26/7/2025), dibuka secara resmi oleh pengasuh Pondok Pesantren, Prof. Dr. KH. Muhammad Toyib, M.Pd.I. Dalam sambutannya, ulama kharismatik itu menekankan pentingnya kolaborasi antara pendidikan agama dan pembinaan fisik. “Santri harus kuat secara spiritual dan jasmani. Kehadiran Unesa hari ini adalah langkah penting untuk memperkuat keduanya,” ujar KH. Muhammad Toyib.

Dr. Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd., ketua tim PKM sekaligus dosen Fakultas Vokasi UNESA, menjelaskan alasan di balik pemilihan Petanque. Menurutnya, olahraga ini merupakan inovasi pendidikan karakter yang aplikatif dan menyenangkan. “Petanque mampu melatih konsentrasi, kedisiplinan, dan kerja sama tim, yang semuanya relevan dalam membangun karakter santri,” jelas pria yang kini menjabat sebagai Wakil Dekan 2 Fakultas Vokasi Unesa.

petanque ngelawak nganjuk2
Kegiatan PKM memperkenalkan olahraga Petanque sebagai sarana efektif untuk meningkatkan kesehatan dan membentuk karakter di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ula, Nglawak, Kabupaten Nganjuk, Sabtu (26/7/2025).

Komitmen jangka panjang antara UNESA dan Pondok Pesantren Miftahul Ula diperkuat dengan penandatanganan perjanjian kerja sama. Ini menjadi landasan kuat untuk mendukung pembinaan karakter dan kesehatan yang berkelanjutan di lingkungan pesantren.

Sesi materi inti disampaikan oleh Prof. Dr. Nurkholis, M.Pd., yang memaparkan dasar-dasar, sejarah, dan manfaat Petanque dalam konteks pendidikan. Beliau menjelaskan bahwa Petanque sangat cocok diterapkan di pesantren karena tidak membutuhkan fasilitas yang rumit, mudah dipelajari, dan dapat dimainkan oleh berbagai kelompok usia.

Setelah pemaparan teori, peserta yang terdiri ata para guru di pesantren MA Miftahul Ula dan tamu undangan, termasuk perwakilan guru dari MAN 1 Nganjuk, langsung mengikuti sesi praktik. Mereka diajarkan pengenalan alat, teknik dasar bermain Petanque, serta simulasi pertandingan dalam format regu tunggal dan ganda. Antusiasme terlihat jelas di antara para peserta yang mendapatkan bimbingan langsung dari tim dosen dan mahasiswa UNESA.

petanque ngelawak nganjuk4
Sesi materi inti disampaikan oleh Prof. Dr. Nurkholis, M.Pd

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan sesi dokumentasi, meninggalkan kesan positif yang mendalam bagi semua pihak. Perwakilan dari MAN 1 Nganjuk secara khusus menyampaikan apresiasi tinggi dan berharap agar pelatihan olahraga semacam Petanque dapat diperluas ke satuan pendidikan lain, termasuk madrasah.

Program ini diharapkan menjadi fondasi awal bagi pembinaan olahraga dan karakter yang lebih sistematis di lingkungan pesantren. UNESA menunjukkan bahwa inovasi dalam pendidikan karakter dapat dikemas secara menarik, aplikatif, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas.

Kolaborasi ini juga memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, sekolah, dan lembaga keagamaan dalam menciptakan generasi yang tidak hanya unggul secara spiritual, tetapi juga sehat dan berkarakter kuat. rls

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry