SIDAK HARI KEDUA : Gubernur Jawa Timur, Soekarwo ditemani Kadindik Jatim Saiful Rachman berbindang dengan siswa SMKN 6 Surabaya saat sidak hari kedua UNBK SMK, Selasa (4/4). DUTA.co/wiwiek

Gubernur Jatim, Soekarwo Sidak di SMKN 6 Surabaya

SURABAYA | duta.co – Hari kedua, Selasa (4/4) ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk  sekolah menengah kejuruan (SMK) berjalan lancar. Di hari kedua itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo didampingi Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman memantau pelaksanaan di SMKN 6 Surabaya.

Kedatangan orang nomor satu di Jatim ini selain melihat perangkat komputer dan pengawas sebelum pelaksanaan ujian, juga berbincang dengan siswa yang menunggu jam masuk ruang ujian. “Kalian harus mengerjakan ujian dengan baik, hasilnya nanti akan dipetakan untuk Jatim. Jadi harus siap semua dalam evaluasi,”tegas pria yang akrab di panggil Pakde Karwo ini pada peserta ujian di lorong kelas.

Ia juga mengapresiasi upaya sekolah dalam melibatkan orangtua dalam persiapan UNBK. Menurutnya, orangtua memang harus memahami proses UNBK. Bukan hanya sekedar melakukan doa bersama. “Orangtua paham UNBK, maka bisa mendukung anak dengan maksimal,” jelasnya.

Fahmi Luaili (18), siswa jurusan Multimedia yang mengikuti UNBK mengungkapkan cukup tenang dengan ujian kali ini. Meskipun komputernya selama ujian hari pertama sering terjadiblogout otomatis. Namun, ia tidaknkehilangan waktu mengerjakan.

“Kemarin sekelas ada 2 komputer yang logout otomatis. Proktornya juga celat kerjanya, jadi saat saya logout waktunya berhenti, kalaupun saya nunggu komputer nyala lagi tidak masalah. Waktunya tetap sama,”paparnya.

Hal serupa diungkapkan Gayatri Agustina, siswa jurusan Multimedia ini berangkat dari rumah pukul 06.00. Mengenai penggunaan komputer menirutnya sudah biasa dilakukan. Sehingga persiapan lebih pada latihan soal tryout yang di bagikan dalam kertas oleh pihak sekolah. “Kedatangan pak De Karwo bikin lupa groginya mau mulai ujian,”ungkapnya.

Kepala SMKN 6, Siti Rochanah, menjelaskan sejak semester awal, pihak sekolah sudah menyampaikan ke orangtua untuk UNBK. Sebab, pihak sekolah membutuhkan pinjaman laptop untuk UNBK. “Seminggu sebelum ujian kami kumpulkan laptopnya dan kami minta orangtua untuk doa bersama,” jelasnya.

Totalnya, SMKN 6 membutuhkan 250 komputer, dan 80 diantaranya meminjam milik orangtua. Dengan banyaknya klien atau perangkat laptop, UNBK dilaksanakan 3 sesi untuk 634 siswa. “Pengawas disini silang dari 5 subrayon, sehari ada 9 orang pengawas untuk 9 ruangan. Dan kami juga memiliki help desk tersendiri,”pungkasnya. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry